Iniriau.com, Pekanbaru - Dalam rangka menyambut Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, Pemerintah Provinsi Riau bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau menggelar release Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau, Jumat (23/04). TPID Riau memastikan, pasokan dan ketersediaan pangan bagi masyarakat Riau sangat mencukupi.
Kegiatan release TPID Provinsi Riau ini bertujuan, untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang ketersediaan pangan jelang Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah. Hadir dalam kegiatan ini, Pj Sekdaprov Riau selaku Ketua Harian TPID Riau, Deputy KPw BI Riau, Perwakilan Ditreskrimsus Polda Riau, Kantor Wilayah I Komisi Pengawasan Persaingan Usaha RI, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Riau, Kepala Bulog Divre Riau Kepri, Kadisperindag Koperasi dan UKM Riau, Kadis Pangan dan Holtikultura Riau serta Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Riau.
Pj Sekdaprov Riau sekaligus Ketua Harian TPID Riau, Masrul Kasmi menjelaskan, berdasarkan data dari Pusat Data Pangan Strategis, ada beberapa bahan pangan yang mengalami gejolak harga seperti daging dan telur ayam, daging sapi dan bawang merah. Gejolak tersebut berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat, sehingga pemerintah harus melakukan pengendalian agar harga bisa kembali stabil.
"Dalam mengedalikan laju inflasi, TPID Riau menerapkan sistim 4 K yakni ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi efektif. TPID Provinsi Riau memastikan, pasokan dan stok bahan pokok di Riau sangat mencukupi. Selain itu, komoditas pangan lokal seperti cabe merah dan bawang merah juga cukup meski terjadi sedikit gejolak harga," ungkap Pj Sekdapov Riau kepada Iniriau.com, Jumat (23/04).
Untuk menstabilkan harga dan membantu masyarakat, Pemprov Riau melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau, telah melakukan sebanyak 10 kali pasar murah di Kota Pekanbaru dan Dumai serta Kabupaten Inhil dan Rohul. Guna mencegah adanya aksi spekulan ataupun aksi pedagang nakal yang semena-mena menaikkan harga, TPID Riau juga menggandeng Ditreskrimsus Polda Riau dalam melakukan penindakan.
Selain itu, TPID bekerjasama dengan BI Perwakilan Riau terus gencar melakukan kampanye belanja bijak. Pasalnya, tingginya permintaan ditengah masyarakat memicu terjadinya inflasi.
Deputy KPw BI Riau Bidang Perumusan dan Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah, Teguh Setiadi mengatakan, BI Riau memprediksi bahwa proyeksi inflasi Riau pada bulan April berada diangka 0,12 persen. Hal tersebut dipicu, karena tingginya permintaan di tengah masyarakat sepanjang bulan ramadhan.
"Angka inflasi bisa dikendalikan, jika masyarakat mau menerapkan belanja bijak. Masyarakat diminta, untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan bukan sesuai keinginan. Jika masyarakat bisa belanja bijak, maka laju inflasi bisa kita dikendalikan," ungkap Teguh Setiadi.
Dalam kesempatan ini, KPw BI Riau juga menggelar kegiatan buka puasa bersama TPID Riau serta insan pers di Pekanbaru.**