DPRD Riau Sesalkan Sikap Plt Kadisdik Rudiyanto, Pembangkang

PEKANBARU - Anggota DPRD Provinsi Riau komisi E terlihat berang, karena dianggap tidak dihargai sebagai lembaga legislatif dan menyuruh pulang semua rombongan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Pasalnya penyebab disuruh pulang, yaitu karena mitra kerja Disdik Riau, yaitu Komisi E sudah tiga kali mengundang Plt Kadisdik Riau, Rudiyanto untuk rapat dengar pendapat (Hearing). Tetapi tidak pernah dihadiri.
 
Malah Rudiyanto mengutus Kabid dan Kasi bahkan yang kabid yang tidak ada hubungannya dengan topik yang akan dibahas di Komisi E tersebut. Jadi, jika dilanjutkan pasti tidak akan menemukan titik terang untuk mengarahkan pendidikan lebih baik kedepan.
 
Sekretaris Komisi E DPRD Riau, Ade Agus Hartanto menduga, ketidakhadiran Rudiyanto, diyakini atas unsur sengaja. Karena permasalahan yang akan dipertanyakan yaitu, terkait pengangkatan guru honor daerah, penerimaan peserta didik baru dan progres kegiatan tahun 2017.
 
Jadi masalah ini sangat krusial dan harus dibicarakan dengan pejabat pengambil kebijakkan. Sementara Kabid atau Kasi pasti akan melaporkan kembali hasil rapat kepada kepala dinas. Oleh sebab itu rapat ini tidak ada gunanya.
 
"Baru menjabat sebagai Plt sudah banyak gayanya, dipanggil rapat tidak mau hadir. Apalagi jika sudah menjadi pejabat definitif bagaimana nantinya," kata Ade.
 
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Komisi E, M Adil. Dimana Rudiyanto disebut pembangkang. Karena tidak menghargai undangan rapat kerja bersama lembaga legislatif.
 
Sebab untuk menghindari permasalahan mau menjadikan bawahannya menjadi korban. Padahal rapat ini sangat penting untuk membahas dunia pendidikan kedepan.
 
"Saya meminta kepada Ketua Komisi E untuk membuat rekomendasi kepada pimpinan DPRD. Dengan penegasan, Komisi E tidak akan hearing lagi dengan Dinas Pendidikan," Tegas Adil.
 
Sementara Anggota Komisi E DPRD Riau, Ade Hartati menyampaikan, sejak beliau menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Pekanbaru hingga sampai sekarang ini, baru kali ini kepala dinas atau kepala badan selaku mitra kerja, diundang tidak datang, maka akan dilakukan panggil paksa.
 
"Sementara, undangan rapat ini tidak main-main, karena berhubungan dengan orang banyak. Namun Plt Kadisdiknya tidak hadir," terang Ade Hartati.
 
Atas permintaan dan kesepakatan Anggota Komisi E, untuk tidak memulai rapat, maka Ketua Komisi E, Aherson, harus mempersilahkan rombongan Disdik untuk pulang ke kantor dinasnya.
 
"Apa yang disampaikan teman-teman ini adalah untuk kebaikan Riau. Sebab pendidikan itu sangat penting dibagas dan ditangani dengan baik. Oleh sebab itu kami mempersilahkan kepada dinas pendidikan untuk meninggalkan ruangan, selanjutnya kami akan rapat internal untuk membahas permasalahan ini," tegas Aherson.
 
Sedangkan Plh Kadisdik Riau selama Plt Kadisdik dinas luar, yaitu Hendri Anof mengaku diutus oleh Plt Kadisdik Riau, Rudiyanto menghadiri rapat tersebut. Sebab Rudiyanto sedang bertugas ke Jakarta.
 
"Kadisdik bersama Kabiro Ekonomi sedang dinas ke Jakarta. Jadi selama beliau pergi saya ditunjuk menjadi Plh, sebagai perwakilan Plt Kadisdik di dinas pendidikan," kata Hendri yang menjabat sebagai Kabid SMK Disdik Riau itu.


sumber: nadariau.com