iniriau.com, PEKANBARU- Upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dari pendatang ke Riau terhambat. Hal ini di sebabkan sejumlah penumpang asal Pulau Jawa yakni Jakarta dan Bandung batal melaksanakan rapid test antigen karena tenaga medis tidak hadir di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Akibat tidak hadirnya petugas medis ini di Bandara SSK II Pekanbaru, penumpang pesawat dua pesawat dari Jakarta dan Bandung tidak diswab.
Kapolsek limapuluh Kota, AKP Stevie Arnold yang melaksanakan piket di lokasi mengatakan, kegiatan rapid antigen bagi penumpang asal Pulau Jawa batal dilaksanakan karena tenaga medis tidak hadir.
“Kegiatan tidak terlaksana karena tenaga medis tidak datang,” ucapnya, Sabtu, 10 Juli 2021.
Sementara itu, anggota Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandar SSK II, Albert mengatakan, hingga siang belum ada petugas rapid antigen yang tiba di Bandara SSK II Pekanbaru.
“Biasanya ada petugas rapid antigen yang standby, siang ini belum ada yang datang, anggota dari Polsek Limapuluh juga sudah bersiap semua,” ujar Albert, 9 Juli 2021
Albert menambahkan, dirinya bertugas di bagian kedatangan penumpang, bagi penumpang pesawat yang tiba di Pekanbaru wajib mengisi kartu kesehatan.
“Berdasarkan hasil rapat kemarin, kami fokus di bagian kedatangan, kita menerapkan setiap penumpang wanib mengisi E-HAC,” terangnya.
Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar bersama Unsur Forkopimda Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru bahkan sudah memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan test swab antigen saat penumpang tiba di Bandara Internasional SSK II Pekanbaru.
Syamsuar dengan tegas menyampaikan masyarakat dari Pulau Jawa yang tiba di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru harus wajib melakukan test swab antigen. Namun hal ini ternyata tidak diindahkan dan tidak ada satupun petugas medis yang datang untuk melalukan rapid test antigen pada penumpang yang baru sampai di bandara SSK II Pekanbaru.**