TELUK KUANTAN, - Kecewa, inilah ungkapan aksi protes para petani ikan Nila di Kuansing terhadap lambannya pemerintah dalam mencarikan solusi pemasaran yang tepat.
Nerdi salah satu petani ikan Nila mengatakan rencana aksi ini telah disepakati oleh seluruh pemilik kolam di Kuansing. Mereka sangat setuju dengan rencana tersebut. " Selama ini kami sangat mengharapkan kepedulian dan solusi dari pihak pemerintahan dalam mengatasi masalah pemasaran. Namun tak juga kunjung didapatkan, " ujar Nerdi, Jumat, 4 Agustus 2017.
Hasil produksi ikan di Kuansing semakin hari semakin meningkat. Karena membanjirnya ikan di pasaran sehingga terjadi menurunnya permintaan dan para petani ikan di wilayah Kuansing merasa kesulitan memasarkan hasil panennya..
Sejak enam bulan belakangan ini, rata rata dari petani ikan ini telah mengalami kerugian yang signifikan. Karena hasil penjualan tidak sebanding dengan biaya produksi yang mereka tanggung.
Sebelumnya, para tengkulak masih sanggup membeli ikan petani ini dengan harga Rp23-25 ribu perkilo. Sementara saat ini, ikan petani hanya dihargai sekitar Rp17 ribu perkilo.
Berdasarkan data sebelumnya, Petani ikan di Kabupaten Kuansing ini mampu meproduksi ikan sebanyak 4000 ton lebih pertahun. Dalam kurun waktu tahun saja, produksi ikan di Kuansing terjadi peningkatan yang mencapai 403 ton pertahun. Dimana, pada tahun 2013 lalu produksi ikan hanya 3.669.7 ton. Sementara pada tahun 2014 menjadi 4.072 ton.
Angka ini semakin meningkat tiap tahunnya. Seiring dengan semakin menjamurnya petani yang melirik sektor ini. Petani ikan di Kuansing tidak hanya memproduksi satu jenis ikan. Ada ikan Lele, ikan Nila, Ikan Patin, Ikan Gurami dan Ikan Baung.
Dari data yang dihimpun, petani ikan Nila di Kuansing pada tahun 2014 lalu mampu memproduksi sebanyak 2.768 ton pertahun. Ikan Lele sebanyak 532 ton, ikan Patin 753 ton. Sementara ikan Bawal, Gurami dan Baung sekitar 17 ton pertahun.
Dengan tingginya angka produksi ikan di Kuansing telah menjadikan Kuansing sebagai salah satu ndaerah pengahsil ikan terbesar di Riau. Namun dari segi pemasaran petani ikan merasa kewalahan. Oleh karena itu, petani ikan sangat mengharapkan langkah kongkrit dari pemerintahan setempat supaya nasib petani ini tidak terkatung-katung.***
sumber: riauterkini.com
Merugi, Petani Ikan Kecewa Lambannya Pemkab Kuansing Carikan Solusi
Redaksi
Selasa, 00 0000 - 00:00:00 WIB

Merugi, Petani Ikan Kecewa Lambannya Pemkab Kuansing Carikan Solusi
Pilihan Redaksi
IndexSemarakkan HUT ke-24, Demokrat Pekanbaru Gelar Turnamen Voli
Pagar Ditutup, Kantor DPRD Pekanbaru Dijaga Ketat TNI
Rapat Evaluasi, BK DPRD Pekanbaru Bahas Absensi Anggota Dewan
Lestarikan Budaya Melayu, LAM Pekanbaru Dukung Kebijakan Wako Soal Outer Baju Melayu
4 Bulan, Pelajar Berprestasi NASA Bakal Magang di UMRI
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Ekonomi
Pilih Duta Literasi Keuangan Tahun 2025, Triyoga Laksito Pastikan Pemenang Emban Tugas Khusus
Kamis, 22 Mei 2025 - 20:31:43 Wib Ekonomi
6 -12 Mei, BI Riau Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat Tahun 2025
Selasa, 06 Mei 2025 - 22:30:00 Wib Ekonomi
BI dan OJK Komitmen Jaga Ketahanan serta Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Jumat, 28 Maret 2025 - 17:09:31 Wib Ekonomi
Dorong Pengelolaan Wakaf Produktif di Riau, BI dan BWI Gelar Pelatihan serta Sertifikasi Nazhir Wakaf
Senin, 24 Maret 2025 - 19:40:14 Wib Ekonomi