Iniriau.com, Pekanbaru - Pihak Lapas Kelas IIA Pekanbaru sudah melakukan program suntik vaksin kepada 1.504 orang Warga Binaan Pemayarakatan (WBP), guna memutus penyebaran virus corona di lingkungan Lapas. Selain vaksin, pihak Lapas juga meneraokan prokes bagi seluruh penghuninya.
"Warga binaan kita yang sudah divaksin sebanyak 1.504 orang," kata Kepala Lapas Pekanbaru. Selain vaksin, kita juga menerapkan prokes dan membatasi akses kunjungan," kata Herry, Rabu (25/8/21).
Kegiatan pemberian vaksin bagi warga binaan ini akan terus dilakukan, sampai seluruh warga binaan dapat vaksinasi. Artinya, jumlah 1.504 orang tersebut, akan terus bertambah.
"Ya, pemberian vaksin untuk warga binaan masih terus berlangsung, sampai tuntas seluruhnya," jelas Herry lagi.
Kegiatan vaksinasi bagi WBP, dilakukan pada tiap-tiap blok hunian yang ada di Lapas Kelas IIA Pekanbaru. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko gangguan keamanan dan ketertiban serta mempercepat proses vaksinasi.
Dijelaskan Herry lagi, sebelum diberikan vaksin, setiap WBP diskrining dulu kondisi kesehatanya. Yakni dilakukan pemeriksaan baik suhu tubuh, pengukuran tekanan darah serta konsultasi penyakit baawan. Hal ini merupakan prosedur wajib sebelum melakukan vaksinasi. Dalam pelaksanaannya, pemberian vaksin ini tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tidak berkerumum dan tetap menggunakan masker.
Untyk pemberian vaksin ini, pihak Lapas bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, tujuh rumah sakit dan dua puskesmas juga ikut membantu memberikan vaksinasi kepada WBP.
Diantaranya adalah Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, RS PMC, RS Tabrani, RS Awalbros Ahmad Yani, RS Arifin Ahmad, RS Syafira, Puskesmas Sapta Taruna dan Puskesmas Harapan Raya.
Lapas memang salah satu tempat yang dikuatirkan bisa memunculkan klaster baru penyebaran covid, mengingat tingkat huniannya yang cukup padat, serta adanya akses orang luar yang berkunjung.
"Selama pandemi, khususnya di masa PPKM kita batasi jam kunjungan dan juga jumlah pengunjung. Ini untuk menutup kemungkunan adanya orang luar yang membawa virus masuk Lapas," tutup Herry.**