iniriau.com, PEKANBARU - Proyek Instalasi Pengolahaan Air Limbah (IPAL) PT Adhy Karya merusak jalan. Hal ini dikeluhkan warga di Jalan Payung Sekaki, Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya. Sebab alat berat perusahaan tersebut amblas dan sudah 5 hari belum juga beranjak dari jalan yang sering dilalui warga.
Alat berat terperosok ke dalam tanah gambut yang masih berupa jalan setapak. Warga tetap berusaha melewati jalan tersebut. Meski
jalan tidak bisa dilintasi dengan baik oleh kendaraan roda dua ataupun empat karena crane yang amblas.
Menurut warga sekitar, alat berat tersebut menutup jalan sudah 5 hari. Selain alat berat yang amblas, masih ada 2 alat berat lain di lokasi berupaya melakukan evakuasi untuk mengangkat crane keluar dari lokasi.
Selama proses evakuasi, terlihat dua alat berat berusaha memasukkan batang kelapa dan pelat besi untuk tumpuan. Namun saat batang kelapa dimasukkan, getaran tanah terasa hingga rumah yang tak jauh dari lokasi.
Tak hanya itu, rumah warga retak-retak sejak alat-alat berat melintas ke lokasi proyek.Apalagi saat evakuasi rumah di lokasi dekat crane yang amblas bergetar semua.
"Ini membuat warga sekitar khawatir. Terutama saat alat bergerak mau evakuasi pasti bergetar semua. Tadi mau ditarik juga tidak bisa karena sudah tenggelam sebagian di sini," terang warga sekitar Kamis (21/10/2021).
Sementara menurut warga lainnya Mirna, insiden ini bukan yang pertama. Sebelumnya alat berat proyek IPAL juga mengalami insiden di Jalan Karya Bersama. Di mana alat berat telah menimpa pagar rumah warga dan teras warga. Beruntung tidak ada korban jiwa.
" Saat ini takut dan khawatir. Takut rumah roboh. Pasalnya sejak proyek IPAL dan alat berat melewati Jalan Payung Sekaki, berbagai dampak mulai kami rasakan. Diantaranya rumah warga menjadi retak-retak," kata Mirna lagi.
Warga berharap kepada pihak terkait terutama KemenPUPR segera melakukan evaluasi terhadap kinerja para pemenang proyek IPAL. Sehingga proyek yang tujuan untuk Pekanbaru sehat benar terwujud.**
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)