Jelang Pilgubri 2018

Suhardiman Amby: Saat Melayu Jadi Tuan di Negeri Sendiri

Suhardiman Amby: Saat Melayu Jadi Tuan di Negeri Sendiri
Suhardiman, Lukman Edy, Firdaus dan tim lainnya jabat tangan bersorak gembia

PEKANBARU - Pemilihan Gubernur Riau memang masih setahun lagi. Namun, berbagai persiapan telah dilakukan. Termasuk partai politik juga telah membuka kran pendaftaran bakal calon.

Para politisi ada yang sudah mengembalikan surat pendaftaran. Bahkan sudah ada yang menyampaikan visi misinya dihadapan pengurus partai. Seperti yag dilakukan lima calon di Partai Hati Nurani Rakyat. Mereka adalah Arsyadjuliandi Rachman (Petahana), Lukman Edy ( Anggota DPR RI), Firdaus MT (Wako Pekanbaru), H.M Harris (Bupati Pelalawan), dan Syamsuar (Bupati Siak).

Dalam penyampaian visi misi yang tertutup untuk media itu, menurut Ketua Tim Penjaringan bakal calon Gubernur Riau, Efrizal, semua visi misinya sejalan dengan kriteria Partai Hanura. Jadi, kelima orang hebat ini berpeluang memakai 'perahu' Hanura untuk maju di Pilgub 2018.

Akan tetapi, semua itu masih tergantung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura.

Ditempat terpisah, kendati tergantung DPP, Suhardiman Amby justru punya pandangan lain tentang sosok yang pas menjadi gubernur Riau.

Dengan tidak mengabaikan calon lainnya, Suhardiman justru menginginkan gubernur Riau kedepan sebaiknya anak Melayu.

"Anak Melayu harus menjadi tuan dirumahnya sendiri. Dan permufakatan untuk Riau kedepan," kata Suhardiman, Sabtu (26/8/17) sore.

Suhardiman juga mengapresiasi terjadinya pertemuan Firdaus MT dengan Lukman Edy saat menyampaikan visi misinya di Kantor DPD Hanura di Jalan Arifin Ahmad, Sabtu siang sampai sore tersebut.

"Pertemuan ini (Firdaus dan Lukman Edy) pertemuan yang tidak disengaja. Ini sangat baik," kata Sekretaris Komisi A DPRD Riau itu.

Hanya saja, jika mencermati pendapat Suhardiman yang juga mantan Ketua Pansus monitoring lahan dan hutan DPRD Provinsi Riau itu, Hanura lebih cendrung mengusung anak jati Melayu Riau. Siapa, orangnya masih misteri. Sebab, sejauh ini belum ada penjelasan resmi dari Partai Hanura. (Rima)


Berita Lainnya

Index