Iniriau.com, PEKANBARU - Divonis positif covid-19, Tanti termenung, tak menyangka. Apalagi satu keluarganya terpapar semua. "Saya kaget kami sekeluarga positif semua. Shock. Tapi semua harus kami jalani dengan ikhlas," ujar ibu dua anak ini mengawali ceritanya.
Tanti menuturkan, ia terpapar dari suami yang tertular di tempat kerjanya. Padahal, sang suami menurut Tanti sama sekali yidak percaya virus covid-19 benar-benar ada. Tapi setelah terpapar pun, suaminya masih menolak tidur terpisah dengan keluarga. Akhirnya, Tanti sekeluarga pun terpapar covid-19.
"Suami tidak percaya dengan covid-19 ini benar-benar ada. Ia tak mau prokes dan juga vaksin. Sebagai istri saya sudah ingatkan untuk waspada, tapi ia tetap cuek. Setelah terpapar virus pun masih enggan isolasi mandiri, karena ia tidak juga percaya," jelas Tanti.
Tanti sekeluarga akhirnya harus mengikuti serangkaian prosedur perawatan pasien Covid-19. Diisolasi dan menjalani proses pengobatan, meminum banyak obat dan menjalani serangkaian test swab dan PCR sampai mereka dinyatakan negatif atau sembuh.
"Terus terang saya kaget ketika hasil test swab dan PCR kami sekeluarga menyatakan semua positif Covid-19. Saya bilang ke suami, masih belum percaya? Ini akibat tak percaya covid dan abang menularkan ke kami semua, ujar saya pada suami," kenang Tanti saat ditemui di rumahnya, Simpang Tiga, Pekanbaru, Sabtu (20/11).
Tanti yang bekerja salah satu diperusahaan swasta di Pekanbaru, mengaku cukup kesal dengan sikap suami yang lalai dan akhirnya terpapar virus Covid-19 serta menulari keluarga.
Setelah dinyatakan sembuh dari sakit yang disebabkan virus Corona, Tanti sekeluarga merubah gaya hidup di masa pandemi ini. Mereka satu keluarga menjalani protokol kesehatan Covid-19 dengan disiplin. Suaminya yang tadinya tidak percaya sama sekali adanya Covid-19 ikut menyesal jadi menyusahkan keluarga.
"Iya, sekarang kami sekeluarga sudah ikuti prokes Covid-19, baik saat beraktifitas di rumah maupun di luar rumah. Masuk rumah cuci tangan, ganti baju dan bersihkan diri, kalau perlu mandi. Anak-anak kami ingatkan selalu pakai masker, kami selalu stokkan hand sanitizer kecil untuk dibawa jika keluar rumah. Suami juga berubah total. Dia sekarang yang selalu ingatkan kami agar selalu pakai masker. Kami sekeluarga dengan senang hati juga ikut divaksin agar tubuh kami memiliki kekebalan tubuh," jelasnya.
Apa lagi pihak perusahaan tempat ia dan suami sangat kooperatif dalam hal vaksin. Karyawan yang belum vaksin diingatkan agar segera ikut vaksin, jika tidak perusahaan alan memberi sanksi.
"Kebijakan dari perusahaan itu cukup sukses karena seluruh karyawan kini sudah divaksin. Bahkan karyawan awalnya anti vaksin akhirnya sadar akan manfaat vaksin bagi kesehatan tubuh," tutup Tanti mengakhiri pembicaraan.**