Hari Ini 21 Desember, Harga Emas Turun ke Rp 934 Ribu

Hari Ini 21 Desember, Harga Emas Turun ke Rp 934 Ribu
Ilustrasi - internet

Iniriau.com, Jakarta - Harga emas Antam turun Rp 1.000 per gram menjadi Rp 934 ribu pada Selasa (21/12) pagi. Harga emas Antam turun Rp 1.000 per gram menjadi Rp 934 ribu pada Selasa (21/12) pagi. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta). Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp 934 ribu per gram pada Selasa (21/12). Harga emas tercatat turun Rp1.000 dibandingkan kemarin Rp 935 ribu per gram.

Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) yang turun Rp1.000 dari Rp 830 ribu menjadi Rp 829 ribu per gram pada hari ini. Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp 517 ribu, 2 gram Rp 1,8 juta, 3 gram Rp 2,68 juta, 5 gram Rp 4,44 juta, 10 gram Rp 8,83 juta, 25 gram Rp 21,96 juta, dan 50 gram Rp 43,84 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp 87,61 juta, 250 gram Rp 218,76 juta, 500 gram Rp 437,32 juta, dan 1 kilogram Rp 874 juta. Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX terkoreksi 3,6 persen menjadi US$1.791 per troy ons. Begitu juga harga emas pada perdagangan spot yang minus 1,57 persen ke US$ 1.789,36 per troy ons pada pagi ini. Pengamat Komoditas Ariston Tjendra memproyeksi harga emas internasional bergerak di zona merah hari ini. Sebab, pelaku pasar masih mengantisipasi percepatan kebijakan tapering oleh The Fed.

" Tekanan terhadap harga emas spot ini masih disebabkan oleh antisipasi pasar terhadap kebijakan percepatan tapering bank sentral AS yang akan disusul oleh kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS," papar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Kebijakan tapering oleh The Fed akan mendorong penguatan dolar AS. Ketika mata uang Negeri Paman Sam itu menguat, maka otomatis harga emas akan melemah.

" Kebijakan pengetatan moneter AS akan mendorong penguatan dolar AS karena penarikan likuiditas dolar AS dari pasar," terang Ariston.

Meski begitu, Ariston memprediksi pelemahan harga emas tak signifikan. Pasalnya, sebagian pelaku pasar juga sedang khawatir dengan penularan varian baru omicron. Sejumlah pihak berpendapat omicron akan mengganggu proses pemulihan ekonomi di global. Ketika ekonomi berpotensi tumbuh melambat, maka pasar akan kembali mengamankan asetnya dalam instrumen berisiko rendah, seperti emas.

" Kedua sentimen ini masih akan mempengaruhi pergerakan harga emas hari ini. Harga emas berpotensi tertekan selama harga bertahan di bawah kisaran US$ 1.800 per troy ons dengan potensi tekanan harga ke arah US$ 1.780 per troy ons," tutup Ariston.**

Sumber: CNN INDONESIA

Berita Lainnya

Index