Iniriau,com. JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali mengemukakan rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) RON 88 alias Premium. Bensin RON 90, yakni Pertalite, bakal menjadi pengganti Premium di masa transisi. Tapi Pertalite juga akan dihapus. Nantinya hanya akan ada bensin dengan kadar oktan (Research Octane Number/RON) di atas 91 yang dinilai lebih ramah lingkungan.
" Kita memasuki masa transisi di mana premium RON 88 akan digantikan dengan pertalite RON 90, sebelum akhirnya kita akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih seperti dikutip dari Antara, Rabu (22/12).
Soerja menginformasikan bahwa BBM RON 88 saat ini hanya digunakan oleh tujuh negara saja. Volume yang digunakan pun sangat kecil karena masyarakat semakin sadar untuk menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik. Lebih lanjut Soerja mengungkapkan pemerintah sedang menyusun peta jalan BBM ramah lingkungan di mana nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan bahan bakar yang kualitasnya lebih baik.
" Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," ujarnya.
Premium dan Pertalite Tak Sesuai Aturan Kementerian LHK Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pernah mengatakan, produk BBM yang akan dikurangi akan mengacu pada aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yaitu mengenai pembatasan RON atau kadar oktan BBM.
" Jadi ada regulasi KLHK yang menetapkan bahwa untuk menjaga polusi udara ada batasan di RON berapa, di kadar emisi berapa. Jadi nanti yang kita prioritaskan produk yang ramah lingkungan," kata dia dalam diskusi bersama Rakyat Merdeka secara daring, 15 Juni 2020.
Nicke mengatakan, saat ini perusahaan tengah berkoordinasi dengan pemerintah terkait produk BBM mana saja yang mau dihapus. Meski tak menyebut produknya, dia menekankan akan mendorong masyarakat menggunakan BBM yang ramah lingkungan. Selain itu, dengan mengurangi produk BBM, perusahaan juga bisa memudahkan distribusi ke berbagai daerah. Biaya penyaluran bisa berkurang, jadi harga BBM pun bisa lebih murah.
Penghapusan Premium Sudah Diusulkan 7 Tahun Lalu Tujuh tahun lalu, tepatnya pada 23 Desember 2014, Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang diketuai Faisal Basri pernah merekomendasikan agar impor BBM jenis RON 88 atau Premium dihentikan. Namun, pemerintah belum bisa menghapus Premium karena kilang-kilang Pertamina belum siap untuk mengganti Premium dengan Pertamax. Premium baru bisa dihapus setelah Pertamina menyelesaikan proyek-proyek kilang.**
Sumber : Kumparan.com