Di Inhu, Sudah Dua Bulan Gajah Berdiam di Kebun Warga

PEKANBARU - Sejak awal Agustus 2017 lalu sampai saat ini, seekor gajah mencari makan dikebu-kebun warga di beberapa di Kecamatan Simpang Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu.

Rilis yang diterima media ini, Rabu (27/9/17) menyebutkan, hewan raksasa itu, berpindaH dari satu kebun ke kebun lainnya di Desa Kolak Pisang, Desa Bukit dan Desa Pasir Beringin, Kecamatan Simpang Kelayang. Kerena desa-desa itu merupakan pelintasan hewan raksasa tersebut. Namun, gajah tersebut juga memasuki kebun warga di Desa Tanah Darat dikecamatan yang sama.

Dalam sebulan terakhir, hewan dilindungi itu, sudah merusak belasan batang sawit milik warga dan memakan tanaman pisang di desa-desa tersebut.

Kehadiran gajah soliter itu sudah dilaporkan ke  Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau (BBKSDA) oleh para kepala desa yang desanya disambangi gajah.

Menindak lanjuti laporan kepala desa, BBKSDA kemudian menurunkan Tim. Bersama Bintara Pembina Desa (TNI) dan Babinkamtibmas (Polisi) serta dibantu masyarakat, Tim BBKSDA mencoba mengusir gajah tersebut agar kembali ke habitatnya Taman Nasional Teso Nilo. Namun, belum berhasil.

Menurut Tim dari BBKSDA, gajah tersebut diduga kelompok gajah TNTN yang terpisah dari kelompoknya.

Agar tidak jatuh korban, Tim BBKSDA mensosialisasikan teknik menghalau gajah secara manual, yakni dengan bunyi-bunyian. Selain itu, Tim juga terus memantau lokasi kemunculan gajah.

Setelah ditelusuri, Tim menemukan jejak terakhir sang gajah dikordinat S. 00 30.58, 7. E. 102 04 17,8.

Pada tanggal 30 sampai 1 September malam, sekitar pukul 18.00 sampai 20.00 WIB, Tim dibantu warga Tim mencoba melakukan penghalauan secara manual dengan bunyian (mercon). Namun, belum berhasil.

Sampai saat ini, gajah tersebut masih berpinda-pindah dari satu kebun ke kebun masyarakat lainya di empat desa tersebut.

Selain itu, Tim menyarankan masyarakat agar membuat api dari ban bekas sekitar kebun yang terbuka dan jauh dari semak belukar.

Dari pola pergerakan gajah tersebut bisa dilakukan pengusiran, namun kembali pada posisi semula.

Mengetahui gajah tersebut tetap bertahan, Tim Bidang KSDA wil l akan melakukan langkah pendalaman terhadap kondisi habitat sekitar, dan kemungkinan keberadaan kelompok utama gajah. Sehingga lebih memudahkan dalam penggiringan gajah kembali ke kelompoknya. (RIMA)