MoU dengan LPTTK, Gubri Ingat Masa-masa Sulit Saat Sekolah

MoU dengan LPTTK, Gubri Ingat  Masa-masa Sulit Saat Sekolah
Gubernur Riau Syamsuar menandatangani MoU dengan LPTTK - (foto: istimewa )

Iniriau.com, JAKARTA - Gubernur Riau  (Gubri) H Syamsuar menandatangani MoU dengan Lembaga Perguruan Taman Taruna Kebangsaan (LPTTK), di Jakarta, Rabu (02/02) siang. Di tengah acara, gubri berbagi kisah tentang sulit saat ia sekolah dulu. Sebagai anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, gubri tak perbah membayangkan bisa sampai di bangku kuliah. Apalagi saat itu perguruan tinggi sangat terbatas.

" Saya sekolah SD di kampung, Desa Jumrah, Rohil. Kalau mau melanjutkan ke jenjang SMP harus ke Bagan Siapi-api karena di kampung saya belum ada SMP. Mau lanjut ke SMA harus ke Bengkalis," ucap Gubri mengungkap masa lalunya.

Karena tidak punya kemampuan secara finansial untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, maka ia mengaku ikut abangnya yang menjadi hakim sekaligus ketua pengadilan negeri di Sawahlunto, Sumbar.

" Di sana saya ikut abang. Selama lebih kurang tiga tahun saya jadi buruh kasar di pabrik batubara Sawahlunto, karena saya tak punya pilihan lain kecuali harus bekerja," ulasnya pilu.

Namun nasib akhirnya membawa seorang Syamsuar menjadi pegawai honorer di Pemkab Bengkalis. Nasib baik juga membuatnya diangkat jadi PNS.

" Akhirnya saya bisa kuliah di APDN. Makanya ketika itulah saya berazam, seandainya suatu saat saya jadi pemimpin, maka soal pendidikan akan jadi perhatian dan prioritas utama saya," sebut Gubri menegaskan.

Azam itu akhirnya benar-benar terlaksana ketika Syamsuar menjadi Bupati Siak dua periode dan kini berlanjut sebagai Gubernur Riau. Berbagai kemudahan dalam bidang pendidikan seperti sekolah gratis hingga jenjang SMA dan pemberian beasiswa bagi anak-anak Riau yang kurang mampu mulai dari S1, S2 dan juga S3. Penandatanganan MoU dengan LPTTK ini adalah juga wujud dari keinginan untuk memberikan pendidikan terbaik untuk putra-putri Riau. Rencananya, SMA Taruna Nusantara ini akan dilaksanakan di SMU Plus Pekanbaru, SMA Pintar di Kuansing, SMA Islamic Center di Siak dan eks IPDN di Rohil.

Gubri menegaskan bahwa pada tahun ajaran 2022 ini SMA Taruna Nusantara di 4 tempat tersebut akan mulai dilaksanakan.

"Saya perintahkan Kadisdik untuk bekerja cepat. Tahun ajaran tahun ini sudah dimulai," pintanya.

Pihak LPTTK akan segera melakukan standarisasi sistem pendidikan dan asesmen para guru. Lulusan SMA Taruna Nusantara ini akan dididik untuk masuk ke sekolah-sekolah kedinasan, termasuk TNI dan Polri. Juga diarahkan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi ternama baik di dalam negeri maupun luar negeri. MoU ditandatangani oleh Gubri dengan Ketua Umum LPTTK Radityo Egi Pratama, ST, MBA.(Adv)

Berita Lainnya

Index