Sapi Terpapar LSD di Riau Dinyatakan Sembuh

Sapi Terpapar LSD di Riau Dinyatakan Sembuh
Sapi terpapar LSD - (foto: internet)

Iniriau.com, PEKANBARU - Ratusan sapi di tujuh Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau terpapar penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau biasa disebut penyakit kulit benjolan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Lumpy Skin Disease (LSD).

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, Herman mengatakan penyakit LSD pada sapi ini pertama ditemukan di Inhu. Kemudian berkembang ke tujuh Kabupaten/Kota di Riau.

" Daerah tersebut yaitu  Indragiri Hulu (Inhu) sebanyak 114 ekor sapi, Pelalawan 25 ekor, Kampar 8 ekor, Dumai 20 ekor, Bengkalis 12 ekor, Indragiri Hilir (Inhil) 13 ekor, dan Siak 50 ekor. Sehingga total sapi yang sakit terkena penyakit itu ada 242 ekor, dimana 3 ekor di antaranya mati. Namun, tingkat kematian penyakit sangat kecil maksimal 5 persen.Selain  mati, lanjut Herman, terdapat 13 ekor sapi dipotong paksa oleh peternak, karena masyarakat takut mati. Meski dipotong paksa, daging sapi tetap bisa dikonsumsi. Hal itu karena yang kena penyakit hanya bagian kulit sapi.

" Setelah ditangani dengan baik,  angka kesembuhan sapi yang terkena LSD cukup tinggi ada 84 persen dari total sapi yang terkena penyakit. Jadi ciri-ciri sapi mulai sembuh dari LSD ini sapi sudah mau makan, karena selama sakit sapi tidak makan sebab tenggorokan sakit," paparnya.

Tanda-tanda lain yaitu luka dibagian kulit sapi mulai mengering, lalu benjolan mulai mengecil, namun bekas luka masih ada. Dari 114 sapi yang terpapar LSD di Inhu itu, 100 persen sudah sembuh. Kabupaten dan Kota lainnya 100 persen juga sudah sembuh setelah dilakukan penyuntikan vitamin. Nanun Dumai, dari 20 ekor sapi yang terpapar 10 ekor sudah sembuh.**

Berita Lainnya

Index