iniriau.com, KAMPAR - Konflik manusia dan gajah kini terjadi di Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau. Dimana
Puluhan gajah muncul di perkebunan sawit warga.
Tak tanggung-tanggung, menurut Muhammad Ayyub warga Gunung Sahilan gajah merusak perkebunan sawit warga di Desa Suka Makmur dan Desa Makmur Sejahtera lebih kurang 5 hektare. Sedangkan di Desa Gunung Sahilan lebih kurang 4 hektare. Tak hanya sawit, gajah juga merusak tanaman pisang dan kelapa warga.
Munculnya gajah, membuat warga harus menjaga siang dan malam kebun sawitnya tersebut. Bahkan ada yang mengaku takut mencari nafkah, seperti petani karet.
"Karena munculnya gajah ini, kami harus menjaga kebun kami. Jika gajah liar datang, kami mengusirnya dengan peralatan seadanya," ujar Muhammad Ayyub,Sabtu (11/6/2022).
Warga lainnya Kaharudin, ada sekitar 21 ekor gajah liar berkeliaran dan merusak kebun sawit miliknya seluas empat hektar. Tak hanya sawit, hewan bertubuh besar itu juga merusak perkebunan kepala dan perkebunan pisang warga.
"Kabarnya Gajah berkeliaran di 4 desa yang ada di Kecamatan Gunung Sahilan. Yaitu Desa Suka Makmur, Desa Makmur Sejahtera dan Desa Gunung Sahilan," ujar Kaharudin.
Selain harus berjaga siang dan malam, munculnya gajah membuat seperti petani karet tak berani untuk menyedop karetnya karena kemunculan puluhan gajah liar ini.
Untuk itu warga berharap kepada pihak-pihak terkait bisa mengusir gajah liar dari desanya tersebut. Sebab, meski sudah melapor, belum ada tanggapan.iMenurut warga, pihak BKSDS memang sudah sudah turun ke lokasi mengecek bekas sawit masyarakat yang dimakan gajah di Desa Suka Makmur. Namun hingga kini belum ada tindak lanjutnya.
"Kami petani berharap agar pihak terkait bisa memindahkan gajah tersebut ke yang lebih jauh, itu saja," tutupnya.**