Pemko Pekanbaru Bakal Alihkan Pengelolaan Sampah Pada BLUD?

Pemko Pekanbaru Bakal Alihkan Pengelolaan Sampah Pada BLUD?
Tumpukan sampah disalah satu ruas jalan di Pekanbaru - internet

iniriau.com,PEKANBARU - Pengelolaan sampah di Pekanbaru hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Pasalnya meski telah diserahkan pada dua pihak swasta, sampah masih saja menumpuk di sejumlah ruas jalan.

Menanggapi hal itu Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru kini mulai berencana untuk menyerahkan pengelolaan sampah melalui sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun S.STP M.AP mengatakan, saat ini wacana pengalihan itu masih dalam tahap kajian.

"Ada rencana diserahkan pada BLUD. Namun ini masih kajian ya, belum final dan ini masih dalam tahap rencana," ujarnya, Rabu (7/9).

Menurut Muflihun, pengelolaan sampah dengan sistem BLUD dapat mengurangi pengeluaran daerah yang mana setiap tahunnya pemerintah kota menghabiskan anggaran sebesar Rp80 miliar untuk jasa angkutan sampah. Untuk pengangkutan sampah sendiri diserahkan ke dua perusahaan swasta di antaranya PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Samhana Indah (SHI). Menurut Muflihun,  biaya puluhan miliar yang dihabiskan tersebut tak sebanding dengan retribusi persampahan yang hanya berkisar Rp4 miliar.

"Karena itu kita kaji bagaimana ini diserahkan kepada pihak ketiga, mereka memungut melalui BLUD dan mereka yang menyiapkan sarana dan prasarana. Artinya, kita bebas APBD. Tapi ya ini saya katakan sekali lagi, ini masih dalam kajian ya," ucapnya.

Dengan adanya pengalihan, lanjut Muflihun, anggaran Rp80 miliar tersebut bisa digunakan untuk membangun sekolah SMP, atau fasilitas pendidikan lain, kesehatan dan juga UMKM masyarakat.

" Kita coba tahun depan tak pakai (pihak ketiga), atau minimal di APBD-Perubahan tahun depan," paparnya.

Muflihun mengaku sering mendapat kritikan soal sampah akibat tak maksimalnya kinerja rekanan dalam melakukan pengangkutan sampah. Untuk itu bakal dilakukan kembali pemanggilan terhadap rekanan.

"Jika mereka tidak sanggup ya silahkan mundur, ngapain terus kita memaksakan, sementara kita sudah capek bekerja tapi tak disuport pihak ketiga. Padahal kontrak pihak ketiga itukan kontrak untuk Pekanbaru bersih," tutupnya.**

Berita Lainnya

Index