Ditinggal Ayah Sejak di Kandungan, Athala Berjuang Melawan Bakteri di Paru-parunya

Ditinggal Ayah Sejak di Kandungan, Athala Berjuang Melawan Bakteri di Paru-parunya
Kondisi Athala di Rumah Sakit Zainab Pekanbaru. (Foto:ist)

iniriau. com, PEKANBARU - Di usia Athala yang menginjak 10 bulan, ia divonis dokter mengidap penyakit pleuropneuomonia. Yaitu penyakit dimana paru-paru bayi mungil ini digerogoti ratusan bakteri ganas hingga mengalami infeksi akut dan paru-parunya terendam lendir. 

"Awalnya Athala baik-baik saja, satu minggu lalu tiba-tiba mendadak demam tinggi yang disertai batuk-batuk berat," jelas Susi, Sabtu (17/9).

Saat ini Athala dirawat di Rumah Sakit Zainab Pekanbaru. Kendala biaya lagi-lagi membuat Susi tak dapat menyelesaikan administrasi agar Athala mendapat tindakan medis.

"Athala harusnya masuk ruang NCU. Tapi karena biaya saya kurang, jadinya Athala diletak diruangan biasa, karena saya harus menyelesaikan admin sebesar tiga juta," ucapnya.

Dokter menyebutkan penyebab penyakit yang diderita Athala karena sering terpapar asap rokok dan debu. Alat-alat medis harus menyala 24 jam di tubuhnya agar Athala tetap hidup.

"Untuk biaya keselurah Rp20 juta. Alhamdulillah dari pihak rumah sakit mereka mau membantu saya untuk lakukan penggalangan dana agar Athala bisa segera jalani pengobatan," tuturnya.

M Athala Ukkasya ditinggalkan sang ayah sejak masih dalam kandungan. Kini ia tinggal bersama Susi, ibunda Athala beserta dua saudaranya di Jalan Lintas Timur, Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, tak jauh dari Polsek Tenayan Raya.

Untuk menyambung hidup Susi bekerja sebagai buruh getah karet di daerah Rimbo Panjang. Jelas itu tak cukup untuk menutupi biaya pengobatan Athala yang nilainya puluhan juta di rumah sakit.

Kini senyum Athala yang lucu dan periang telah berganti tangis kesakitan yang menyayat hati. Namun Susi tak ingin kehilangan pelipur lara dan sumber semangatnya yang menjalani peran sebagai ibu tunggal. Ia akan terus berjuang untuk kesembuhan bungsunya itu.**

 

Berita Lainnya

Index