iniriau.com, PEKANBARU - Jagat Maya di Pekanbaru, Riau dihebohkan dengan unggahan akun media sosial instagramnya @ririapriliaaaaa. Dalam akun tersebut wanita bernama Riri Aprilia Kartini tersebut mengaku mengalami penganiayaan dan penyekapan oleh seorang polisi wanita (Polwan).
Dalam unggahan tersebut Riri yang beralamatkan Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru itu mengaku jika dirinya telah mengalami penganiayaan yang dilakukan oknum Polwan yang merupakan kakak dari kekasihnya, serta orang tua atau ibu dari kekasihnya. Bahkan dari pengakuannya tersebut penganiayaan itu sudah sering dilakukan oleh oknum Polwan dengan pangkat Brigadir itu kepadanya. Dalam unggahan di akun Instagramnya itu Riri melengkapi dengan foto berkas laporannya ke Polda Riau dan foto tubuhnya yang mengalami luka memar akibat diduga menjadi korban penganiayaan.
"Udah berkali kali saya diperlakukan tidak adil kaya gini,., seolah disini saya salah sepenuhnya dihubungan saya dgn adiknya, 1.pertama kali dulu kakaknya masuk kerumah saya nyelonong tdk sopan dgn memakai baju dinasnya sampai kekamar mencari saya karna tdk ada yg respon dia dtg. Kedua saya di grebek diangkut dikontrakan saya oleh tim kerja kakaknya ( alasan beliau karna susah buat ketemu dan mencari saya). Ketiga ini, dia datang bersama ibunya kekontrakan saya, mendobrak paksa pintu kontrakan dan langsung menjambak menyeret menampar berkali kali kepala saya secara membabi buta dia bersama ibunya,.., karna keributan itu, semua tetangga keluar dan pak RW datang. Pak RW pas kejadian ngebelain saya habis habisan karna tdk terima saya dikeroyok oleh mereka. disaat pak RW ngebela saya si kakaknya yang merupakan anggota polri meneriaki sibapak dengan kencang... sehingga PAK RW terkena serangan jantung dan menghebuskan nafas terkahir di TKP, YA ALLAH doain yah ya semoga alm. pak rw di terima disisi Allah swt :.: alm malam itu sangat tidak terima saya dipukulin, mungkin dia merasakan bathin bagaimana seorang ayah “' pada anak perempuannya "terima kasih buat pak RW semoga allah menghapus segala dosa bapak dan melapangkan kuburnya," tulis Riri pada akunnya tersebut.
Dalam postingannya Riri juga menyebutkan setelah melakukan dugaan penganiayaan itu sang polwan sempat meminta Riri untuk mencabut laporannya di Polda Riau dengan Nomor: STPL/B/448/1X/2022/SPKT/Riau tentang Penganiayaan, dan menyelesaikan secara kekeluargaan.
Dalam unggahannya, korban juga mengungkapkan kalau RW setempat meninggal dunia lantaran kena serangan jantung karena keributan yang terjadi di kompleks RW bertugas.
"Pak RW komplek perumahan meninggal ditempat karena serangan jantung setelah diteriakin oleh oknum polwan," tulisnya dalam pengakuan di Video tersebut.
Video yang diunggah dalam akun sosmed korban juga telah ditonton 11 ribu kali tayangan dan 212 komentar netizen.
Sementara Kabid Propam Polda Riau Kombes Johanes Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut. Menurutnya oknum polwan tersebut sudah diperiksa. Sedangkan untuk laporan korban ditangani oleh Ditreskrimum Polda Riau.
"Oknum polwan ditangani PPA dan saat ini saya perintahkan diperiksa juga untuk yang Polwan," katanya.
Setiawan memastikan pemeriksaan akan dilakukan bersama laporan penganiayaan. "Tadi pagi sudah diperiksa, sedang jalan," tandasnya.*