Iniriau.com, PEKANBARU - Sejak pemerintah mematikan siaran televisi analog pada 2 November lalu, Tak sedikit warga yang mengaku repot karna belum terlalu paham bagaimana cara menggunakannya.
Nurhayati, seorang warga di Jalan Dagang, Kecamatan Sukajadi, mengatakan kebijakan tersebut merepotkan bagi warga lanjut usia seperti dirinya.
"Kalau buat orang tua seperti saya ini tentunya itu merepotkan. Karena harus pakai alat-alat lagi yang saya tidak paham. Padahal hanya nonton TV lah hiburan saya satu-satunya," ucapnya, Sabtu (12/11) saat dimintai keterangan oleh Iniriau.
Selain itu, harga alat yang digunakan untuk migrasi ke TV digital atau Set Top Box (STB), menurutnya juga lumayan mahal, sekitar Rp250 ribuan.
"Lumayan lah harganya, daripada buat beli alatnya, mending uangnya saya pakai buat beli beras saja sudah syukur Alhamdulillah," kata Nurhayati.
Sama halnya dengan Yusneli, sampai saat ini dirinya belum membeli alat STB karena tidak tahu cara memasangnya ke televisi.
"Nanti sajalah, tunggu dapat pembagian STB gratis dari pemerintah, kalau untuk beli sendiri duitnya tidak ada," ujar Yusneli.
Ia berharap agar pemerintah segera merealisasikan bantuan STB tersebut. Agar rakyat kecil seperti dirinyapun dapat menikmati keunggulan dari siaran TV digital.