Iniriau.com, SOLO – Setelah video kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menyeret mantan petinggi OVO (PT Visionet Internasional) viral di media sosial, Kapolres Metro Jakarta Setalan Kompel Pol Ade Ary Syam Indradi memberikan penjelasan mengenai kasus tersebut.
Terduga pelaku bernama Raden Indrajana Sofiandi dilaporkan ke pihak kepolisian pada September 2022 lalu. Namun kasus KDRT terhadap anak dan istrinya itu mencuat ke publik setelah video kekerasannya viral.
Pihak keluarga pun berharap dengan viralnya video tersebut, maka tersangka dapat segera mendapat hukuman. Ade kemudian menceritakan bahwa KDRT tersebut dilakukan lantaran anak Indrajana bolos sekolah. Sehingga terjadilah pemukulan hingga penendangan terhadap korban.
Berdasar hasil penyelidikan, terlapor kesal karena salah satu anaknya bolos sekolah dan malah bermain game. Sebelumnya, pengacara korban mengatakan bahwa Raden Indrajana Sofiandi telah melakukan kekerasan terhadap keluarganya sejak 2021 lalu.
Diketahui, sebelumnya Raden pernah menjadi Head of Risk, Compliance, and AML CFT Specialist at OVO (PT Visionet Internasional) pada tahun Juli 2018 sampai Juli 2019.
Kemudian Raden Indrajana Sofiandi juga pernah menjadi Chief Risk Officer di PT Bank Neo Commerce Tbk dari Juni 2021 sampai Oktober 2021. Pernah menjadi Head of Bussiness Risk and Compliance at Lazada pada tahun Juli 2019 sampai Juni 2021.
Sempat menjabat Director PT MPSI at MoneyGram International dari Agustus 2016 sampai Juni 2018. Lalu menjadi Senior Regional Compliance South East Asia di MoneyGram International, dan sempat menduduki jabatan Senior Vice President Compliance at Commonwealth Bank.
"Terlapor telah sering melakukan hal tersebut (KDRT) sejak sekitar tahun 2021," katanya, dikutip dari Tempo, Rabu (21/12).
Video kekerasan yang viral beberapa waktu belakangan ini, kata sang pengacara, adalah kejadian pada 5 September 2022 lalu. Kliennya akhirnya memutuskan untuk melaporkan pelaku setelah mempertimbangkan anak-anaknya yang masih kecil. Kasus KDRT ini telah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan pada 23 September lalu.**
Sumber : kabar24