16 Ekor Sapi di Kampar Mati Mendadak, Sempat Kejang dan Gemetar

16 Ekor Sapi di Kampar Mati Mendadak, Sempat Kejang dan Gemetar
Ilustrasi sapi mati mendadak (foto:net)

iniriau.com, KAMPAR - Sebanyak 16 ekor sapi di di Desa Sei Kijang, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar mati mendadak. Sebanyak 15 ekor ditemukan pada Kamis, (12/10/2023) dan satu ekor lagi keesokan harinya.

Namun hingga kini belum diketahui penyebab pasti matinya belasan ekor sapi milik warga ini.  Tapi para petugas kesehatan hewan memberikan beberapa indikasi awal, yakni diduga ini akibat keracunan.

Hal tersebut disampaikan Kabid Disbunnak Keswan Kampar, drh Deyus Herman. Menurutnya sapi mati bukan karena penyakit. Namun apakah karena diracun, perlu pembuktian lebih lanjut.

"Perlu dilakukan uji laboratorium untuk memverifikasi apakah keracunan adalah penyebab kematian sapi-sapi tersebut," ujarnya, Minggu (15/10/2023).

Hanya saja di daerah ini, belum ada laboratorium yang dapat melakukan hal pemeriksaan racun didalam tubuh sapi.Sehingga sampel harus dikirim ke laboratorium di Medan yang  merupakan kota terdekat.

Penyuluh dari Disbunnak Keswan Firnando Hutagaol, dari pengamatan petugas di lapangan, gejala yang terlihat tidak mengarah ke penyakit hewan ternak. Ia mengaku juga  menyaksikan kondisi sapi-sapi yang mati mendadak, menggambarkan dan gejala-gejalanya.

"Mulut bangkai sapi mengeluarkan busa dan perutnya gembung. Tubuh sapi gemetar seperti kejang-kejang sebelum mati," ungkap Firnando.

Sementara pemilik sapi telah melaporkan insiden ini kepada pemerintah desa. Peternak dan pemilik kebun kelapa sawit yang berada di desa berbeda sepakat untuk menyelesaikan masalah ini melalui musyawarah.**
 


 

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index