Hardiknas 2024, Disdik Pekanbaru Gelar Seminar bagi Guru, Kepsek dan Pengawas Sekolah

Iniriau.com, Pekanbaru - Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2024, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru menggelar seminar dengan tema "Peningkatan Kompetensi Pendidik Dalam Strategi Pembelajaran Berbasis Literasi Digital".

Acara seminar yang digelar di Hotel Mutiara Merdeka, Kamis (16/5/2024) ini diikuti ratusan peserta yang terdiri dari unsur guru taman kanak-kanak (TK), Kepala Sekolah (KS) dan Pengawas Sekolah.

Sementara untuk narasumber Seminar Hardiknas ini langsung dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Dr H Abdul Jamal M.Pd.hadir juga selaku narasumber Ketua PGRI Kota Pekanbaru Abdul Gafar M.Pd dan narasumber lainnya.

Dalam sambutannya Kadisdik Pekanbaru Abdul Jamal menyampaikan, peringatan Hardiknas menjadi momentum bagi Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru untuk mengintropeksi serta mengevaluasi diri evaluasi terkait kinerja dan sistem pembelajaran.

"Jadi untuk itu kita juga dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mengevaluasi dan mengintropeksi masih banyak sebenarnya yang perlu kita kerjakan untuk tahun-tahun berikutnya," ungkapnya.m

Melalui seminar yang digelar oleh PGRI dan Dinas Pendidikan kota Pekanbaru (guru penggerak) ini juga, sebagai upaya Dinas Pendidikan dan para guru untuk menghadapi tantangan, strategi yang digunakan untuk meningkatkan literasi digital dilingkungan Pendidikan.

Interaksi peserta seminar kepada narasumber terlihat sangat aktif, hal ini terlihat saat sesi tanya jawab antara para guru, kepala sekolah dah pengawas kepada narasumber.

Salah seorang guru dalam seminar ini meminta kiat dan strategi yang perlu dilakukan dalam menerapkan literasi digital. Pasalnya selama praktek dilapangan, para guru kerap mendapati kendala mis informasi atau pesan yang disampaikan oleh guru tidak tersampaikan dengan baik hingga kepada peserta didik.

"Bagaimana strategi atau kiat-kiat dalam menjalankan literasi digital. Pasalnya selama ini kami mendapati kendala dimana pesan yang kami sampaikan melalui media digital tidak tersampaikan dengan baik, ditambah lagi dengan kebiasaan para siswa yang tidak membaca secara utuh pesan yang kami sampaikan terutama terkait informasi pembelajaran atau tugas yang disampaikan melalui media digital," ujar Yulita. **