Iniriau.com, MERANTI - Keberadaan sebuah kelompok aliran yang dipimpin oleh seorang berinisial HA telah menimbulkan kehebohan di wilayah Rangsang Barat, Kepulauan Meranti. Pengajian ini diduga memperbolehkan seks bebas dengan alasan dapat menghapuskan dosa.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kepulauan Meranti angkat bicara. MUI dan Kemenag Meranti akan turun tangan untuk mengusut penyimpangan tersebut. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua MUI Kepulauan Meranti, Ustad Asep Darul Tahkik.
"Menyikapi adanya dugaan aliran sesat yang sudah meresahkan ini, MUI telah membentuk tim gabungan dari MUI Kabupaten dan Kecamatan untuk menyelidiki lebih lanjut," ucap Asep, Kamis (25/7/2024).
Tim ini akan turun ke lapangan untuk memverifikasi informasi dari masyarakat mengenai ajaran yang dipimpin oleh HA. Selain itu, pendampingan dari Intel Polres dan TNI akan dilakukan untuk memastikan keamanan selama proses penyelidikan.
Ustad Asep juga mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil tindakan sendiri dan tetap tenang.
"Kami meminta masyarakat agar tidak menghakimi sebelum ada bukti yang jelas. Biarkan kami menyelidiki terlebih dahulu," imbaunya.
Sementara Kapolsek Rangsang Barat, Iptu Rolly, memastikan situasi di wilayah hukumnya tetap kondusif. Meskipun kabar ajaran sesat ini tersebar, keamanan di wilayah tersebut tetap terjaga.
"Dari informasi yang kita dapatkan pengajian dilakukan di musholla. Kita pastikan situasi dan kondisi terkait peristiwa tersebut dari gangguan. Alhamdulillah masyarakat di lokasi sudah menyerahkan sepenuhnya ke Kemenag dan MUI," pungkas Rolly.
Diketahui sebelumnya masyarakat sempat dihebohkan kegiatan kelompok pengajian pimpinan HA di RT 09 Dusun Kuala Mekar yang diduga menyimpang dari ajaran agama islam. Informasi itu berdasarkan dari Jo, salah seorang masyarakat Desa Mekar Baru, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti .
Dugaan penyimpangan yakni dalam isi pengajian tersebut bahwa berhubungan intim dapat menghapus dosa. Kemudian anehnya, yang bersangkutan HA mengaku bisa melihat surga dari belakang rumahnya.
Selain itu setiap jemaahnya harus memiliki senjata tajam untuk persiapan akhir zaman dan lebih gegernya lagi bahwa setiap pengikutnya juga boleh berhubungan intim tanpa ikatan suami istri.**