iniriau.com, PEKANBARU – Banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Riau kini telah surut, namun warga masih menghadapi masalah lain—endapan air yang menggenangi perkebunan dan lahan rendah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Pemadam Kebakaran BPBD Riau, Jim Gapur, mengonfirmasi bahwa kondisi banjir telah membaik, tetapi air di beberapa daerah masih tertinggal.
"Kalau banjirnya sudah ndak ada. Warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Tapi di perkebunan, terutama lahan yang rendah, masih banyak air sisa banjir," ujar Jim, Kamis (6/2/25).
Di Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, misalnya, perkebunan sawit warga masih terendam, meski perlahan mulai menyusut. Hal serupa terjadi di Kabupaten Pelalawan, di mana 10 desa yang sebelumnya terdampak banjir kini telah surut, namun lahan-lahan rendah masih tergenang.
Sebanyak 2.516 kepala keluarga di lima kecamatan di Pelalawan yang sempat mengungsi kini telah kembali ke rumah. Fasilitas umum seperti sekolah dan kantor pemerintahan juga sudah kering.
"Kondisinya sudah membaik. Tapi di beberapa titik, air masih bertahan. Warga berharap genangan ini cepat surut agar bisa kembali berkebun," tambah Jim.
Meskipun situasi berangsur normal, warga di daerah terdampak masih waspada terhadap dampak lanjutan, seperti gangguan pada tanaman dan potensi penyakit akibat air yang menggenang.**
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)