iniriau.com, INHIL - Desa Sungai Simbar, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) berubah menjadi lautan manusia saat ribuan warga berkumpul menyambut Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang pulang ke kampung halamannya, Sabtu (15/3/2025). Tak sekadar kunjungan biasa, momen ini menjadi momen emosional yang menggugah semangat penghuni kampung.
Sejak pagi, warga telah memadati jalan-jalan desa. Wajah-wajah penuh antusias menyambut sosok yang dulu tumbuh besar di tanah ini. Saat Gubernur Abdul Wahid tiba, sorak-sorai pecah. Banyak warga yang tak kuasa menahan haru melihat putra daerah mereka yang dulu hanyalah pemuda sederhana, kini kembali sebagai pemimpin tertinggi di Riau.
"Kami tak nyangka orang kampung kami bisa jadi gubernur Riau, jadi pimpinan tertinggi, ini kebanggan untuk kami" ucap Asrizal (57) usai berpelukan bersama Gubri Wahid.
Abdul Wahid bukan sekadar pejabat. Ia adalah simbol perjuangan dan bukti bahwa mimpi besar bisa diraih oleh siapa saja. Dulu, ia hanyalah anak desa yang bekerja serabutan, bahkan pernah menjadi kuli bangunan. Namun, berangkat dengan tekad dan kerja keras, ia meniti jalan panjang hingga akhirnya menduduki kursi Gubernur Riau.
"Tidak pernah saya impi-impikan menjadi gubernur, saya dulu dibawa berdagang sama ayah saya ke Batam sampai ke Singapura pak, dan kedepannya pun saya berfikir akan berdagang," jelas Wahid.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Riau itu mendorong generasi muda desa untuk terus berjuang menggapai cita-cita. Serta, terhindar dari berbagai pengaruh buruk pergaulan, apalagi sampai menggunakan narkoba.
"Anak mudah harus disibukkan dengan kegiatan positif. Sehingga tidak ada fikiran negatif yang dikerjakan untuk merusak diri. Jangan sampai ada pengguna narkoba disini. Jika sudah kenak narkoba, daya fikirnya akan menurun, maka kita jaga bersama generasi muda kita," sebutnya.
"Jadi, jika ada pengedar narkoba di kampung kita, laporkan saja. Saya ingin anak anak muda kita terjaga pemikirannya, otaknya," imbuhnya.
Lalu, Wahid ungkapkan sangat membuka diri dengan berbagai masukan dan kritikan selama masa kepemimpinannya. Selama itu berorientasi kepada kemajuan dan pembangunan di Provinsi Riau.
"Semoga saya diberikan kekuatan, saya dikritik, diberi saran agar selalu menjaga transparansi, keterbukaan, tidak ada sekat dengan masyarakat, doakan saya," pungkasnya.**