iniriau.com, PEKANBARU – Menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2025, Pemerintah Provinsi Riau mengambil langkah cepat dan strategis. Menyusul penetapan status siaga darurat Karhutla yang berlaku hingga November, Pemprov Riau tengah mempersiapkan permintaan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Bantuan yang diajukan meliputi delapan helikopter enam di antaranya untuk operasi water bombing, dan dua unit lainnya digunakan untuk patroli udara. Selain itu, Pemprov Riau juga mengusulkan dukungan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai langkah pencegahan dini.
“Kita tidak ingin lengah menghadapi musim kemarau yang diprediksi mulai terjadi pada Mei hingga Juni,” ujar M. Edy Afrizal, Kepala Pelaksana BPBD Damkar Provinsi Riau, Kamis (10/4/2025). Ia menyebutkan bahwa surat permintaan resmi akan segera dikirimkan dalam waktu dekat.
Usulan ini diambil berdasarkan prediksi BMKG terkait penurunan curah hujan dalam beberapa bulan mendatang. OMC diharapkan bisa segera dilakukan ketika awan masih memungkinkan untuk penyemaian hujan, guna mencegah meluasnya kebakaran.
“Apapun hasil dari pengajuan ini, yang penting kita sudah ambil langkah nyata sejak awal. Ini bentuk kesiapsiagaan dan tanggung jawab kami,” tambah Edy.
Langkah ini menunjukkan komitmen serius Pemprov Riau dalam menghadapi Karhutla secara terstruktur, dengan menggandeng BNPB dan BMKG sebagai mitra strategis dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.**
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)