iniriau.com, PEKANBARU – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan menyerukan peran aktif seluruh pemegang konsesi hutan, perkebunan, dan pertambangan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Seruan itu disampaikan saat apel kesiapsiagaan Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (29/4/2025).
Dalam arahannya, Budi menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya bertanggung jawab secara administratif, tetapi juga harus terjun aktif melakukan pengawasan dan pencegahan di wilayah konsesinya.
"Kewajiban melakukan pengawasan dan pencegahan Karhutla harus benar-benar dijalankan oleh seluruh pemegang konsesi," ujar Budi di hadapan ribuan peserta apel.
Ia mengingatkan, kebakaran hutan bukan hanya membawa dampak buruk bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga mencoreng citra Indonesia di mata dunia. Pemerintah, tegasnya, tidak akan ragu menindak tegas pihak-pihak yang lalai maupun sengaja membiarkan terjadinya kebakaran.
"Jika ditemukan unsur kesengajaan atau kelalaian, penegakan hukum akan dilaksanakan tanpa pandang bulu," imbuhnya.
Selain itu, Menko Polhukam juga memberikan apresiasi kepada berbagai elemen masyarakat yang aktif dalam upaya pencegahan Karhutla, mulai dari masyarakat peduli api, kelompok tani, hingga mahasiswa dan relawan bencana.
Ia mendorong masyarakat untuk segera melaporkan potensi titik api yang ditemukan di lapangan melalui jalur pelaporan yang tersedia.
"Partisipasi aktif masyarakat sangat penting agar kebakaran bisa segera diatasi sebelum meluas," imbaunya.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian dan dukungan pemerintah pusat. Ia menilai kolaborasi yang erat antara pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi Karhutla, khususnya di daerah rawan seperti lahan gambut.
"Dukungan ini mempercepat respons kami dalam menangani kebakaran, dan semoga dengan tambahan peralatan, efektivitas pengendalian di lapangan semakin meningkat," tutur Wahid.**
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)