iniriau.com, PEKANBARU – Kabar gembira datang dari sektor perkebunan rakyat di Riau! Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit mitra swadaya petani untuk periode 4–10 Juni 2025 kembali naik dan kini menyentuh angka Rp3.351,72/Kg, khususnya pada kelompok umur tanaman 9 tahun. Kenaikan ini memang hanya sebesar Rp3,21/Kg atau 0,10%, tapi cukup untuk menghadirkan senyum lebar di wajah para petani.
“Harga ini menunjukkan bahwa pasar sawit kita tetap stabil meski tekanan global masih terasa,” ujar Dr. Defris Hatmaja, SP, M.Si, Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, usai rapat penetapan harga di Pekanbaru, Selasa (3/6/2025).
Penetapan harga dilakukan bersama tim resmi dan telah menggunakan tabel rendemen baru hasil kajian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan yang telah disepakati bersama.
Meski harga Crude Palm Oil (CPO) mengalami penurunan sebesar Rp179,59/Kg, hal itu berhasil diimbangi oleh lonjakan harga kernel yang naik signifikan sebesar Rp792,69/Kg. Keduanya menjadi unsur penting dalam formulasi harga TBS mingguan.
“Faktor-faktor teknis seperti harga kernel dan indeks K sebesar 92,42%, serta harga cangkang yang kami tetapkan Rp25,67/Kg, menjadi bagian dari rumus harga yang berlaku,” jelas Defris.
Sesuai Permentan Nomor 01 Tahun 2018, jika pabrik kelapa sawit (PKS) tidak melakukan penjualan, maka harga CPO dan kernel yang digunakan adalah harga rata-rata tim, atau harga rata-rata KPBN jika divalidasi dua kali. Adapun data minggu ini mencatat harga CPO KPBN: Rp13.206,67/Kg, harga Kernel (KPBN minggu sebelumnya) Rp13.988,00/Kg.
Defris mengingatkan pentingnya kemitraan antara petani dan PKS untuk menjaga keberlanjutan industri sawit rakyat. “Selama kualitas TBS dijaga dan komunikasi dengan PKS terbuka, saya yakin harga akan terus kompetitif. Keterbukaan data adalah kunci,” tegasnya.**