iniriau.com, Tangerang — Dalam suasana khidmat perayaan Idul Adha, Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung menyampaikan khutbah yang menggugah di pelataran Giant BSD, Tangerang Selatan, Jumat (6/6/2025). Di hadapan ratusan jamaah, ia mengangkat tema solidaritas untuk Palestina sebagai cermin komitmen keimanan dan kemanusiaan umat Islam.
Dalam khutbah bertajuk “Determinasi Iman: Fondasi Revivalisme Islam”, Tamsil menyebut Palestina bukan hanya sekadar wilayah, tetapi tanah suci penuh sejarah yang dibangun oleh para nabi, terutama Nabi Ibrahim.
“Palestina adalah terminal tauhid. Bukan hanya tanah geografis, tapi warisan spiritual yang menghubungkan jejak para nabi dan peradaban besar dunia,” ungkapnya.
Tamsil menekankan bahwa keteguhan rakyat Palestina hari ini mencerminkan semangat pengorbanan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail.
“Mereka adalah simbol keikhlasan dan keteguhan iman. Hari ini, rakyat Palestina menapaki jalan yang sama—berkorban demi menjaga nilai-nilai tauhid dan kemanusiaan,” ujarnya.
Lebih dari sekadar refleksi spiritual, Tamsil menyerukan aksi nyata dalam mendukung Palestina. Ia mengajak umat Islam menunjukkan solidaritas melalui langkah konkret.
“Sudah saatnya kita bergerak lebih dari sekadar doa. Kita bisa menolak produk-produk yang mendukung penjajahan dan menegaskan posisi kita dalam peta moral dunia,” tegasnya.
Tamsil juga mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang terus konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Ia menyoroti diplomasi aktif Presiden Prabowo Subianto sebagai bukti nyata komitmen tersebut di forum internasional.
Di akhir khutbah, Tamsil menyentuh fenomena global meningkatnya pemeluk Islam—yang menurutnya bukan hanya karena faktor demografis, tetapi karena pencarian spiritual dunia modern.
“Islam tumbuh sebagai jawaban atas krisis moral dan spiritual global. Revivalisme Islam bukan nostalgia masa lalu, tapi proyek peradaban untuk masa depan umat manusia.”
Tamsil menutup khutbah dengan seruan agar Idul Adha menjadi momentum memperkuat iman, memperluas kepedulian sosial, dan membangkitkan kembali semangat pengorbanan.
“Kurban bukan hanya menyembelih hewan. Ia adalah simbol menabur kebaikan, berbagi kepada sesama, dan mengokohkan tali solidaritas di tengah umat manusia," tutupnya.**