Hutan TNTN Kian Tergerus, DPRD Riau Soroti Lemahnya Penegakan Hukum

Hutan TNTN Kian Tergerus, DPRD Riau Soroti Lemahnya Penegakan Hukum
Anggota Komisi IV DPRD Riau, Makmun Solihin (foto: istimewa)

iniriau.com, Pekanbaru – Alarm kerusakan hutan kembali berbunyi nyaring di Riau. Kali ini, Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) jadi sorotan tajam. Dari luas awal 81 ribu hektare, kini hanya tersisa sekitar 12 ribu hektare hutan yang masih terjaga. Sisanya, porak-poranda oleh aktivitas perambahan liar yang tak kunjung terkendali.

Anggota Komisi IV DPRD Riau, Makmun Solihin, menyebut kondisi ini sebagai dampak nyata dari lemahnya penegakan hukum di lapangan. Menurutnya, ketidaktegasan aparat justru memberi ruang bagi pelanggaran hukum terus tumbuh subur.

"Kalau hukum tumpul ke atas, tapi tajam ke bawah, hutan kita akan habis. Yang kuat semakin berani, yang lemah jadi korban," kata Makmun, Selasa (16/6/2025).

Ia menyebut situasi TNTN kini tak ubahnya seperti “wilayah bebas aturan”. Perambahan tak lagi sembunyi-sembunyi, bahkan sudah muncul perkampungan di dalam kawasan konservasi tersebut.

“Saya minta pendekatan pemerintah jangan represif. Ini soal manusia dan lingkungan yang harus diselamatkan bersama. Relokasi harus manusiawi,” tegasnya.

Tak hanya di TNTN, Makmun menyebut pola serupa juga terjadi di banyak kawasan hutan lain di Riau. Ia mendesak adanya kolaborasi kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adat dalam menyelamatkan hutan yang tersisa.

“Kalau mau bersih-bersih, butuh keberanian. Jangan biarkan yayasan abal-abal dan koperasi bodong merusak hutan pakai topeng legalitas,” pungkasnya.**

#Pemerintahan

Index

Berita Lainnya

Index