SMAN 9 Pekanbaru Klarifikasi Insiden Siswa, Sebut Duel Bukan Bullying

SMAN 9 Pekanbaru Klarifikasi Insiden Siswa, Sebut Duel Bukan Bullying
SMA Negeri 9 Pekanbaru (foto: net)

iniriau.com, PEKANBARU – Insiden yang melibatkan siswa SMAN 9 Pekanbaru mendapat tanggapan berbeda dari pihak sekolah dan orang tua korban. Sekolah menegaskan tidak ada aksi bullying maupun pengeroyokan, sementara keluarga korban menyebut sebaliknya.

Kepala SMAN 9 Pekanbaru, Darmina, mengatakan pihaknya baru menerima laporan dari orang tua pada Selasa (16/9/2025) malam. Sehari setelahnya, siswa yang terlibat langsung dipanggil untuk dimediasi bersama guru BK, wali kelas, dan orang tua.

“Dari hasil penelusuran, kejadian itu duel antar dua siswa yang sebelumnya sempat berselisih paham. Anak-anak lain hanya menonton, jadi tidak bisa disebut bullying,” jelas Darmina, Kamis (18/9/2025).

Darmina menambahkan, insiden bermula dari gurauan saat wudu menjelang salat zuhur. Perselisihan itu berlanjut hingga keduanya bertemu di sekitar Jalan Diponegoro sekitar pukul 17.00 WIB. Pihak sekolah bersama orang tua juga sudah menjenguk korban di rumah sakit.

Berbeda dengan keterangan sekolah, orang tua korban, Lisa, menyebut anaknya berinisial FL (16) mengalami pengeroyokan oleh sejumlah siswa. Akibatnya, FL menderita patah tulang hidung, memar parah di mata kiri, hingga harus dirawat intensif di RS Santa Maria.

“Awalnya anak saya dilempar pena, lalu didorong sampai jatuh, dan ditantang duel. Bahkan sempat didorong ke parit saat mau mengambil air wudu. Di lokasi duel itulah anak saya dikeroyok hingga hidungnya patah dan pandangannya kabur,” kata Lisa, Rabu (17/9/2025).

Atas kondisi tersebut, keluarga korban memilih melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Saat ini, proses hukum masih berjalan sembari korban menjalani perawatan medis.**

 

 

#Hukrim

Index

Berita Lainnya

Index