.jpeg)
iniriau.com, PEKANBARU – Cuaca panas ekstrem yang melanda Provinsi Riau dalam beberapa hari terakhir berdampak pada meningkatnya jumlah titik panas di sejumlah wilayah. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, terpantau 118 titik panas (hotspot) di Riau hingga Kamis (30/10) malam.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yasir Prayuna, menyebut lonjakan titik panas ini dipicu oleh kondisi udara kering dan suhu udara yang tinggi, yang bahkan mencapai 36 derajat Celsius di beberapa daerah.
“Kondisi atmosfer yang panas dan minim hujan meningkatkan potensi munculnya titik panas baru. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran, baik untuk membuka lahan maupun membersihkan kebun,” kata Yasir, Jumat (31/10/2025).
Dari hasil pemantauan satelit, Kabupaten Indragiri Hulu menjadi wilayah dengan sebaran tertinggi, yakni 24 titik panas, disusul Rokan Hilir (17 titik), Rokan Hulu (15 titik), Pelalawan (14 titik), dan Kampar (14 titik). Kota Dumai juga mencatat 13 titik panas, sementara wilayah lain seperti Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Bengkalis, Siak, dan Pekanbaru turut terpantau hotspot.
BMKG mencatat, secara keseluruhan terdapat 735 titik panas di Pulau Sumatera, dengan sebaran tertinggi di Sumatera Barat (208 titik), diikuti Riau (118 titik), Sumatera Utara (113 titik), dan Jambi (97 titik).
Meski terdapat potensi hujan ringan di sejumlah wilayah seperti Pelalawan, Bengkalis, dan Pekanbaru, cuaca panas masih mendominasi Riau sepanjang pekan ini. Yasir mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“BMKG terus memantau perkembangan titik panas melalui citra satelit dan memperbarui datanya setiap hari. Informasi terkini bisa diakses di situs resmi BMKG Pekanbaru,” ujarnya.**
