Meranti Daerah Paling Cocok untuk Penelitian Gambut

Meranti Daerah Paling Cocok untuk Penelitian Gambut

 

Selatpanjang, iniriau.com-Keberhasilan Kepulauan Meranti dalam mengelola dan memanfaatkan kawasan gambut menjadi sorotan Badan Restorasi Gambut RI.

 
Lembaga yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut itu menilai Kabupaten Kepulauan Meranti paling cocok menjadi daerah penelitian gambut di Indonesia bahkan dunia. 
 
"BRG menilai Kepulauan Meranti merupakan daerah yang paling cocok menjadi pusat penelitian gambut," kata Deputi IV Bidang Penelitian dan Pengembangan BRG RI Prof Dr Haris Gunawan, dalam acara ramah tamah BRG RI bersama Pemkab Kepulauan Meranti sempena kegiatan Tropical Peatland Roundtable Discussion di Selatpanjang, Rabu (14/11/2018) malam.
 
Lebih jauh dikatakan Haris, itulah yang mendasari BRG RI menjadikan Kepulauan Meranti sebagai pusat laboratorium penelitian gambut dunia, seperti saat ini dengan memfasilitasi para pakar lingkungan dan gambut dunia yang berasal dari 10 negara untuk mengunjungi 3 desa di Kecamatan Tebingtinggi Timur yakni Desa Tanjung Sari, Lukun, dan Desa Sungai Tohor.
 
Kegiatan ini merupakan kegiatan internasioal yang digelar oleh BRG RI bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang baru saja melaunching Pusat Penelitan Gambut. 
 
Terpilihnya Kepulauan Meranti sebagai pusat penelitian gambut, diakui Deputi IV BRG RI, salah satunya untuk mendorong masyarakat di Kepulauan Meranti lebih bersemangat mengembangkan lahan gambutnya. Alasan lainnya untuk membuat terobosan teknologi tentang bagaimana sebenarnya gambut dimanfaatkan dan dikelola untuk menepis stigma kawasan gambut identik sebagai kawasan kebakaran potensial yang sulit ditangani.
 
Selanjutnya dihadapan para pakar lingkungan dan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti, Haris berharap dengan adanya kegiatan ini dan berkat dukungan semua pihak, cita-cita BRG untuk menjadikan kabupaten termuda di Riau ini sebagai pusat laboratorium gambut internasional dapat terwujud.
 
"Semoga apa yang kita cita-citakan bersama menjadikan Meranti sebagai pusat penelitian gambut dunia dapat terwujud," harap Haris.
 
Sementara itu, Asisten II Sekdakab Meranti Syamsuddin SH MH, dalam sambutannya di acara tersebut mengucapkan terima kasih kepada BRG yang akan menjadikan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai pusat penelitian restorasi gambut internasioal. Ia berharap apa yang dilakukan BRG itu memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 
 
Informasi yang diterimanya dari Deputi IV BRG RI, Kepulauan Meranti diberi dana Rp10 miliar untuk penelitian gambut, dari total Rp49 milliar dana yang disediakan.
 
 "Terima kasih kepada BRG RI yang telah menjadikan Meranti sebagai pusat penelitian gambut internasional," ujar Syamsuddin.
 
Dalam kunjungannya di Kepulauan Meranti, BRG RI membawa rombongan yang terdiri dari para pakar lingkungan berjumlah kurang lebih 75 orang. Rombongan akan melakukan kunjungan ke  3 desa di wilayah Kecamatan Tebingtinggi Timur yang direncanakan sebagai lokasi Laboratorium Penelitan Gambut Internasional. (irc/hrc) 

Berita Lainnya

Index