PDIP sebut Soeharto Guru Korupsi, Setuju ?

PDIP sebut Soeharto Guru Korupsi, Setuju ?
Mantan Presiden Indonesia, Soeharto
Iniriau.com - Politisi PDIP Ahmad Basarah menyatakan korupsi di Indonesia muncul sejak era Orde Baru. Dia juga menyebut Soeharto sebagai guru korupsi. Heboh lah dunia maya.

Basarah menanggapi pernyataan Prabowo yang menyebut korupsi di Indonesia sudah stadium 4. Wasekjen PDIP itu menyebut, korupsi di Indonesia muncul sejak rezim Orde Baru. Karena itulah, lahir keputusan TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998 yang mencanangkan program pemberantasan korupsi. "Jadi, guru dari korupsi Indonesia sesuai Tap MPR Nomor 11 Tahun 98 itu mantan Presiden Soeharto," ucap Basarah di Megawati Institute, Menteng, kemarin. "Dan itu adalah mantan mertuanya pak Prabowo," selorohnya. 

Menurut Basarah, figur penyelenggara negara yang korup membuat ekonomi hancur. "Seperti dulu Pak Harto tahun 1997, karena ekonomi terpusat pada kroni-kroninya," ulangnya lagi. Menurutnya, pemerintah saat ini yang menjadi "pencuci piring" dari tradisi korupsi yang dilakukan Soeharto dan kroni-kroninya itu. Korupsi, jadi pekerjaan rumah alias PR bangsa ini. "Sumbernya sudah terjadi sejak periode kekuasaan di mana waktu itu Pak Prabowo menjadi bagian dari kekuasaan Orde Baru," tuding Basarah lagi. 

Basarah menggunakan peribahasa memercik air di dulang terkena muka sendiri untuk Prabowo. Dia meminta Capres nomor urut 02 tidak mencari kambing hitam terhadap permasalahan korupsi di Indonesia. "Mari kita tangani pemberantasan korupsi dengan cara-cara luar biasa bukan hanya menyalahkan satu pihak dan lain pihak, ini PR kita bersama. Sekali lagi, kita tidak dalam posisi mencari kambing hitam dalam permasalahan korupsi ini," tegasnya. 

Basarah kemudian membanggakan Jokowi yang mampu mengendalikan pembangunan nasional dengan modal dasar yang lebih dari cukup. Pembangunan yang dilakukan Jokowi, diklaimnya membuat bangsa merasa aman. "Kita tahu anak beliau itu seorang pedagang martabak. Saya kira modal dasar ini bisa menjadi pegangan bagi bangsa Indonesia, bagi ekonomi bangsa Indonesia. Di tangan Pak Jokowi berada di jalan yang benar," pujinya. 

Menurutnya, Jokowi akan selalu menggunakan data untuk meng-counter isu ekonomi yang selalu disebutkan cawapres lawan, Sandiaga Uno. Basarah mengimbau untuk berdebat secara ilmiah menggunakan data di ruang publik. 

Dia juga mengajak pihak yang berkontestasi di Pilpres 2019 tidak menggunakan politik belah bambu atau politik pecah belah. "Itu sangat tidak sehat dalam konteks membangun peradaban demokrasi kita," tandasnya. 

Pernyataan Basarah bikin geram Partai Berkarya. Partai besutan Tommy Soeharto, anak kandung Soeharto, berencana mempolisikan Basarah. "Berkarya akan bawa ke ranah hukum. Bisa jadi keluarga Pak Harto juga melaporkan," tegas Ketua DPP Berkarya Badaruddin Andi Picunang, kemarin. 

"Jangan menzalimi dan mencap Pak Harto seperti itu. Kami anak ideologis beliau di Partai Berkarya tidak terima," imbuhnya. (irc/rml)

Berita Lainnya

Index