Curhat ke Anggota DPRD Riau, Desa Cipang hingga Kini Tak Dialiri Listrik

Curhat ke Anggota DPRD Riau, Desa Cipang hingga Kini Tak Dialiri Listrik
Jalan menuju Desa Cipang yang masih tanah.

Iniriau.com, ROKAN HULU - Listrik masuk desa masih menjadi mimpi indah bagi warga Desa Cipang Kanan Kecamatan Rokan 4 Koto, Kabupaten Rokan Hulu. Masyarakat berharap pemerintah dalam hal ini PT PLN berbaik hati menerangi desa mereka seperti desa - desa  lainnya yang sudah lama menikmati listrik.

Hal ini berdasarkan curhat Kepala Desa Cipang kepada anggota DPRD Riau Bagus Santoso saat singgah di desanya dalam rangkaian lawatan kerja program tembus 105 keliling kampung se-Riau. "Terus terang kami merasa ditinggalkan oleh kemajuan zaman, listrik saja sampai hari ini tak juga masuk desa ini,” keluh Abadi Kades Cipang Kanan kepada Bagus Santoso.

Dijelaskan Abadi, sebenarnya jaringan listrik ke desanya sudah ada sejak tahun 2016 lalu. Hanya saja belum diketahui kendala pasti yang membuat PLN tak kunjung memfungsikannya.

Kabarnya, dulu sumber api PLN akan disambungkan dari PLN Sumbar. Secara kelembagaan, pemerintah desa sudah menyampaikan hal ini kepada PLN agar desa mereka seperti desa lainnya yang mempunyai aliran listrik yang menerangi desa.

Desa Cipang Kanan yang berbatasan dengan Provinsi Sumbar tepatnya dengan Kabupaten Pasaman tidak hanya tertinggal dari program elektrifikasi  namun juga sangat tertinggal dari pembangunan infrastruktur terutama jalan.
Untuk mencapai Desa Cipang Kanan harus menempuh jalan tebing dan bukit yang masih berupa jalan tanah.

Sebenarnya jalan poros menuju Desa Cipang Kanan adalah jalan lintas tengah Rohul - Sumbar status jalan Nasional. Karena badan jalan hancur praktis hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor.

Sementara jalan poros desa juga tidak kalah hancur. Dibutuhkan waktu 4 jam untuk mencapai Desa Cipang Kanan dimulai dari Desa Koto Ruang.

Terkait persoalan listrik, Bagus Santoso turut prihatin dengan ketertinggalan program elektrifikasi pemerintah. Persolan listrik sudah seharusnya tuntas hingga ke desa.

Untuk itu, ia minta kepada pihak terkait terutama PLN untuk dapat secepatnya memfungsikan jaringan listrik yang sudah mangkrak hampir 4 tahu 

"Pemerintah mesti hadir untuk pelayanan rakyatnya, apalagi program listrik desa ini sudah menjadi komitmen pemerintah pusat menuntaskannya. Jangan sampai ada desa yang belum teraliri listrik,” kata Bagus Santoso.

Begitu juga terhadap kondisi jalan poros lintas tengah Rohul - Sumbar, karena statusnya jalan Nasional maka kewajiban APBN RI menganggarkan untuk Riau.

"Kekayaan Riau ini banyak diambil Pemerintah Pusat Jakarta, tapi anggran untuk Riau tak sebanding, buktinya jalan tak juga dibangun,“ kata Bagus Santoso lagi.

Pantauan lapangan jalan lintas Rohul- Sumbar dengan kontur tanah tebing dan bukit terjal rusak parah.

Ada beberapa ruas di tanjakan dan jembatan sekitar 100 meter sudah dibeton tapi tidak terurus sehingga banyak yang longsor.

Sementara akibat jalan poros desa masih jalan tanah yang hancur, maka banyak pemandangan mobil ditinggalkan di tengah jalan akibat terpuruk. (SyahirZ)

Berita Lainnya

Index