Iniriau.com, ROKAN HULU - Dinas Kominfo Rokan Hulu bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Rohul dan BRI menyelenggarakan Grand Opening Pasar Dangaoe Dangaoe pada Sabtu (20/4/2019).
Uniknya, dalam acara grand opening yang dipelopori juga Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Rohul ini dalam bertransaksi menggunakan KOPIANG yaitu keping koin yang ditukarkan sebagai alat mahar bertransaksi.
Kopiang tersebut dapat diperoleh dengan cara menukarkan uang di BRI Rohul yang merupakan bank kerja sama Genpi yang ditukarkan melalui stand BRI.
Pasar digital ini diadakan untuk membangkitkan kembali tradisi adat Melayu daerah Kabupaten Rokan Hulu dengan bentuk modern.
Pembukaan Pasar Dangaoe Dangaoe ini dihadiri Sekda Rohul H Abdul Haris, SSos, MSI, Ketua Dharma Wanita Neti Herawati dan Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Rohul Yusmar MSi serta Ketua GenPI Rokan Hulu Tanti, Dirut Cabang BRI Pasir Pengaraian, Bank Riau Kepri, juga Ketua Baznas Rokan Hulu.
Ketua GenPI Rohul Tanti mengatakan Destinasi Digital yang diharapkan pada acara ini seperti media sosial mempunyai peranan penting dalam mengembangkan budaya tradisi di Rohul. "Pasar Digital Dangaoe-Dangaoe ini merupakan buah karya GenPI Rohul yang kedua setelah sebelumnya sukses melaksanakan event perdana Pasar 1.000 Durian yang viral beberapa bulan lalu," terangnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rokan Hulu Yusman merasa terharu dengan terselenggara dan terbentuknya Pasar Dangaoe Dangaoe ini.
Yusman mengakui kegiatan ini sudah direncanakan sejak 4 bulan yang lalu. Dan sumber dana kegiatan ini direncanakan melalui bantuan Kementerian Pariwisata. Namun bantuan yang sudah direncanakan itu tidak cair. "Akan tetapi, kegiatan Pasar Digital tetap kami lakukan meski tak sepeserpun uang dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rokan Hulu. Bahkan kegiatan ini terwujud lebih luar biasa berkat ide kreatif dari pengurus dan anggota GenPI Rohul dan Pokdarwis yang ada di Rokan Hulu," terang Yusman.
"Pasar Dangaoe-Dangaoe ini, berupa sistem pengelohan pasar yang didisain seperti pengelohan pasar pada zaman dulunya, di antaranya Pengelola Pasar namanya Juragan , Petugas Keamanan Pasar yang disebut Centeng. Dan Dangaoe-Dangaoe sendiri adalah tempat orang berjualan di pasar yang dalam event ini tempat berjualan dibuat dari bahan alami yakni pelepah sawit, meski dulunya dibuat memakai pelapah salak," jelas Yusman.
Yusman juga mengatakan ke depan tampilan pasar ini diharapkan dapat berubah-ubah, dan lebih dipercantik sehingga menjadi tempat wisata kuliner yang menarik dan tidak membosankan. Sehingga selalu ramai dikunjungi dan memberikan yang terbaik bagi pengunjung. Khusus di bulan Ramadan akan dibuka setiap hari untuk melayani permintaan buka puasa bersama dengan menu tradisional.
Sekda H Abdul Haris, SSos, MSI Kabupaten Rokan Hulu menyampaikan era ekonomi industri digital 4.0 dengan kreativitas GenPI dapat diarahkan kembali bersahabat dengan alam dengan tampilan Dangaoe-Dangaoenya yang terbuat dari pelepah kelapa sawit.
"Malam ini sungguh luar biasa. Ke depan setiap hari Sabtu dan Minggu akan dibuka dengan harapan GenPI dapat menampilkan yang lebih baik, dan lebih lengkap. Jika malam ini pengunjung tidak kebagian menu yang disediakan karena ramainya yang datang, ke depan diharapkan akan lebih banyak stok lagi. Kemudian juga diharapkan ada spot foto untuk para pengunjung agar makin menghibur pengunjung," ungkap Abdul Haris
Grand Opening Pasar Dangaoe-Dangaoe ini juga dirangkai dengan kegiatan nonton bareng film karya anak negeri yang berjudul ABC di Pohon Karet yang diprakarsai oleh Seni PKBM Zaliyah. Film berbahasa daerah Melayu Rokan Hulu ini merupakan kisah nyata dan motivasi bagi masyarakat untuk terus melanjutkan pendidikan, meski memiliki keterbatasan biaya dan dukungan keluarga. (Adv/SyahirZ)