SIAK - Bupati Syamsuar tersenyum simpul saat ditanyakan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dalam talkshow salat satu radio di Pekanbaru, Selasa (14/2/17) kemarin.
Tanpa banyak wacana, orang nomor satu di Siak menjelaskan secara singkat dan jelas tindakan nyata yang dilakukan oleh Pemkab Siak.
‘’Bukan teori yang kami lakukan tapi bukti nyata,” ujarnya singkat.
Lihat saja, kawasan hutan suaka margasatwa telah berubah status menjadi taman nasional. Bahkan jumlah areal kawasan hutan dari 28 ribu hektare menjadi 31 ribu hektare yang sudah ditetapkan oleh Kemen LHK.
Selain itu, kawasan pinggiran sungai yang terdapat kawasan mangrove terus dijaga dan dilestarikan dengan melibatkan masyarakat di kawasan dan dijadikan ekowisata.
Bahkan, dalam melindungi serta melestarikan hutan juga terus dilakukan bersama aparat keamanan, LSM dan juga masyarakat.
Ia menjelaskan, saat ini Siak telah ditetapkan menjadi Kabupaten Hijau dan mempunyai wilayah konservasi hutan yang diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada 2016 lalu.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Siak guna percepatan Kabupaten Hijau, yaitu salah satunya dengan hadirnya hutan mangrove yang lokasinya ada tiga tempat yaitu Mengkapan, Rawa Mekar Jaya dan Sungai Rawa.
‘’Itu merupakan salah satu bukti nyata atas Kabupaten Siak menjadi Kabupaten Hijau dengan didukung oleh masyarakat yang cinta terhadap lingkungan,” sebut dia.
Adapun dari kalangan masyarakat Siak maupun dari daerah Riau turut datang untuk menanam pohon. Bukti sebagai kecintaan mereka terhadap lingkungan maupun antusias dari berbagai kalangan baik dari LSM serta pihak swasta yang ikut andil telah nampak jelas di depan mata.
‘’Komitmen kami ke depan agar bagaimana kita bisa menjaga, memelihara serta melestarikan dan mengawasi hutan dengan mendapatkan dukungan dari masyarakat,’’ ujarnya.
Selain hutan, pelestarian terhadap daerah aliran sungai juga menjadi perhatian dari pemerintah daerah agar tidak tercemar. sebagai tali penyambung bagi kehidupan para nelayan yang ada di sepanjang aliran Sungai Siak.
Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh pemerintah, yaitu adanya larangan untuk tidak membuang sampah serta limbah ke aliran Sungai siak. Apalagi saat ini sumber air bersih juga berasal dari Sungai Siak.
Dalam penjabaran Kabupaten Hijau, Syamsuar menjelaskan, kabupaten yang mendorong prinsip untuk melestarikan hutan dan lingkungan baik dari masyarakat serta adanya upaya yang dilakukan dengan pendekatan kepada masyarakat untuk sumber daya alam dan peningkatan pendapatan asli daerah melalui sumber daya manusia.
‘’Inilah yang harus kita perhatikan. Apa lagi wilayah Siak terdiri dari lahan gambut. Untuk itu harus memperhatikan pelestarian yang menjadi titik fokus yaitu memberikan sosialisasi, sehingga mendapat dukungan penuh dari masyarakat,’’ ucap Syamsuar.
sumber: riaupos.co

KUNJUNGI EKOWISATA: Wisatawan mancanegara dan NGO dari luar negeri mengunjungi kawasan Ekowisata Mangrove Kampung Sungai Rawa, Kecamatan Sungai Apit, Ahad (13/2/2017) kemarin.
Pilihan Redaksi
IndexSemarakkan HUT ke-24, Demokrat Pekanbaru Gelar Turnamen Voli
Pagar Ditutup, Kantor DPRD Pekanbaru Dijaga Ketat TNI
Rapat Evaluasi, BK DPRD Pekanbaru Bahas Absensi Anggota Dewan
Lestarikan Budaya Melayu, LAM Pekanbaru Dukung Kebijakan Wako Soal Outer Baju Melayu
4 Bulan, Pelajar Berprestasi NASA Bakal Magang di UMRI
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Lingkungan
BMKG: Riau Berawan, Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah
Sabtu, 06 September 2025 - 08:18:36 Wib Lingkungan
Hujan Masih Mewarnai Riau, BMKG: Waspadai Petir dan Angin Kencang
Jumat, 05 September 2025 - 10:34:44 Wib Lingkungan
BMKG Prediksi Hujan Merata di Riau, Warga Diminta Waspada
Kamis, 04 September 2025 - 07:56:24 Wib Lingkungan
Langit Riau Masih Basah, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
Selasa, 02 September 2025 - 10:04:00 Wib Lingkungan