Iniriau.com, PELALAWAN - Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pelalawan Riau tahun 2019 tinggal tiga bulan lebih lagi, namun serapan anggaran masih cukup rendah mengingat waktu yang semakin sempit.
Berdasarkan data dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan dari total APBD tahun ini mencapai Rp 1,6 Triliun, realisasi anggaran sampai tanggal 30 Agustus masih Rp 698 Miliar lebih atau setara dengan 42,38 persen.
Rinciannya Belanja Tidak Langsung (BTL) 60,99 persen atau Rp 479 M dan Belanja Langsung (BL) 25,36 persen atau Rp 218 M.
"Kita mengimbau pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengoptimalkan dan mempercepat pelaksanan kegiatan. Tingkatkan koordinasi dengan dinas-dinas lain," ungkap Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pelalawan, Atmonadi, kepada tribunpelalawan.com, Selasa (3/9/2019).
Atmonadi mengakui, jika serapan anggaran ini masih jauh dari ekspektasi pemda. Hal ini diakibatkan lambannya proses tender proyek yang ada di Bagian Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ), khususnya untuk kegiatan fisik dengan anggaran besar.
Akibat koordinasi antara BPBJ dengan OPD yang membutuhkan waktu lama dalam menayangkan tender proyek.
Ditambah lagi para kontraktor pemenang lelang masih minim mengajukan pencairan termin atau uang muka.
Selain itu, banyak OPD belum seluruhnya menyelenggarakan kegiatan rutin yang tidak masuk dalam lelang.
"Waktu lebih kurang 3 bulan kedepan, OPD harus mampu menyelesaikan semua kegiatanya," tandas Atmonadi.
Sebelumnya, Bupati Pelalawan HM Harris menyebutkan minimnya serapan anggaran akibat prouek fisik yang belum berjalan sepenuhnya, ditambah lagi para kontraktor pemenang masih bertahan mengunakan dana sendiri dan belum mengambil down payment dari Pemda.
Disisi lain Harris selalu menekankan kepada OPD untuk mengejar ketertinggalan serapan anggaran.
"Apalagi APBD perubahan sudah disahkan dan akan segera bisa dipakai. Harus mengejar ketertinggalan sekarang," tandasnya. (Tribunpekanbaru)