Penghulu di Rohil Ini Diduga Ikut Kongres PDIP di Bali, Ini Penjelasannya

Penghulu di Rohil Ini Diduga Ikut Kongres PDIP di Bali, Ini Penjelasannya
Ilustrasi

Iniriau.com, ROHIL - Rahmad Abdah, Penghulu Darussalam, Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir diduga ikut Kongres V PDIP yang digelar beberapa hari lalu di Bali. Hal itu diketahui ketika fotonya beredar di publik.

Pada foto itu, Rahmad menggunakan baju berwarna merah dan memakai kaca mata hitam. Selain dia ada juga 16 orang lainnya yang sebagian besar juga menggunakan baju berwarna merah.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) H Jasrianto, SSos melalui Kasi Penataan Desa dan Pengembangan Aparatur Pemerintah Desa Sugianto,S.Ap menyampaikan jika terbukti bisa diberhentikan semenatara.

" Dalam UU Tentang Desa di Pasal 29, Penghulu dilarang menjadi pengurus partai dan anggota organisasi lainnya," kata Sugianto, Senin, (12/8/19) via whatshapp.

Lanjut Sugianto, jika Penghulu tersebut terbukti masuk dalam struktur kepengurus partai, sesuai aturan yang berlaku dan terbukti maka bisa diberhentikan sementara atau diberhentikan tetap.

"Soal pengangkatan dan pemberhentian kepala desa tertera di Permendagri Nomor 66 Tahun 2017 perubahan atas Permendagri nomor 82 tahun 2015," terangnya.

Ketika ditanya apakah ada agenda Penghulu se-Rohil di Bali, Sugianto menegaskan tidak ada. Dengan adanya informasi ini kembali ditegaskan akan memanggil Penghulu tersebut dalam waktu dekat.

"Banyak sanksi menantinya, pergi di hari kerja, meninggalkan tugas tanpa ada agenda resmi baik dari pemerintah pusat maupun provinsi dan kabupaten," ungkapnya.

Sugianto menambahkan ia akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas prihal pemanggilan Penghulu tersebut untuk diminta klarifikasi soal pergi ke Bali.

Sementara itu Rahmad membantah dirinya pergi ke Bali untuk mengikuti kongres V PDIP. Ia mengaku pergi hanya jalan- jalan karena belum pernah ke sana.

"Saya hanya jalan-jalan aja, pergi hanya 1 hari. Saya berangkat hari rabu kemarin jadi tidak benar saya mengikut kongres cuma kebetulan ada Kongres PDIP," terang, Senin (12/8/19) via telepon.

Rahmad juga mengakui dirinya belum pernah ke Bali seumur hidupnya. "Jadi pergilah, Tak ada acara-acara lain. Cuma kebetulan ada acara kongres jumpa sama orang-orang di situ ntah macam mana befoto. Saya saat itu pakai baju kaos warna merah, tapi bukan pakai baju PDI. Tapi kata orang aku pakai baju PDI, Ini yang aku pusingkan," bebernya.

Diakuinya ke Bali tidak ada agenda resmi dari pemerintah. Ia juga sudah minta izin dengan Camat Sinaboi, Namun izin dari dinas terkait tidak ada. "Sama Camat sudah saya minta izin, Sama dinas tidak," ucapnya.

Ia kembali menegaskan ke Bali tidak mengikuti Kongres melainkan hanya jalan-jalan. "Dari dulu saya mau pergi sewaktu Imam jadi anggota DPRD, tapi Imam tidak bisa sampailah 1 priode. Jadi kebetulan ada acara, orang-orang PDIP ada di sina kebetulan saya berangkat ke sani," sebutnya.

Saat ini kata Rahmad, ia sedang berada di Pekanbaru tepatnya di Rumah Sakit Eria Bunda membawa istrinya berobat cek kehamilan. "Satu hari di Bali saya langsung pulang. Tapi tidak ke Rohil tapi langsung ke Pekanbaru karena istri mau cek kehamilan," pungkasnya.

Sementara itu apa yang disampaikan Rahmad Abdah yang katanya dia sudah berada di Pekanbaru pada tanggal (9/8) kemarin berbeda dengan keterangan Camat Sinaboi, Tengku Hasyim. Camat menyebutkan Rahmad masih berada di Bali, hari ini baru pulang.

" Masih di Bali, hari ini pulang dan langsung ke Pekanbaru. Katanya dia mau nemani istrinya cek kehamilan," kata Hasyim.

Ia mengakui Rahmad sudah minta izin dengannya. "Secara lisan," ungkap Camat.

Ketika ditanya apa tujuan Penghulu tersebut kebali, Hasyim mengatakan sesuai dengan yang disampaikan Rahmad hanya jalan-jalan.

"Kata Rahmad sama saya waktu minta izin kemarin dia pergi dibawa Pak Wakil Bupati ke Bali," pungkasnya. **

Berita Lainnya

Index