PEKANBARU - Mengapa rasa nyeri terjadi? Memahami pengertian dari rasa nyeri dan beberapa alasan kenapa seseorang mengalami rasa nyeri dengan cara yang berbeda-beda. Rasa nyeri di tubuh merupakan kejadian umum dan kadang kala mempengaruhi rutinitas sehari-hari. Jika rasa nyeri dibiarkan tanpa penanganan atau dirawat secara tidak tepat maka rasa nyeridapat menjadi kronis.
MENURUT International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial. Nyeri dapat mengenai semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, umur, ras, status sosial, dan pekerjaan.
Menurut Dokter Spesialis Saraf RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru dr Riki Sukiandra SpS kepada wartawan, Jumat (3/3/17) kemarin, Nyeri ada dua tipe yakni nosiseptik (inflamataorik) dan neuropatik. Dimana nosiseptif : nyeri yang disebabkan oleh kerusakan jaringan, proses penyakit ataupun fungsi abnormal dari otot atau orgam dalam. Contohbya nyeri tertusuk paku, nyeri karena benturan, dan lain-lain. Nyeri bersifat akut dan merupakan respon dari stimulus luar. Sedangkan neuropatik adalah nyeri yang ditimbulkan oleh kerusakan saraf atau disfungsi saraf seperti pada diabetes mellitus, herpes zoster, HNP, Trigeminal Neuralgia, Siringomielia, dan lain-lain. Nyeri bersifat kronis dan spontan (tanpa rangsang luar pasien tetap merasakan nyeri).
Penatalaksanaan
Nyeri nosiseptif. Karena yang mendasari nyeri adalah proses inflamasi (radang), maka terapi utama adalah pemberian anti radang (NSAID/non steroid anti-inflammatory drugs). Sedangkan nyeri neuropatik sampai saat ini, tata laksana (penanganan medis) nyeri neuropatik masih merupakan tantangan besar bagi dunia kedokteran. Karena pada nyeri neuropatik sudah terjadi kerusakan saraf, apabila tidak ditangani dengan baik biasanya keluhan nyeri akan dirasakan dalam jangka waktu lama bahkan menetap, hal ini sesuai dengan sifat jaringan saraf itu sendiri yang regenerasinya tidak sempurna seperti jaringan lain. Terapi medika mentosa (obat-obatan) yang sering digunakan untuk nyeri neuropatik adalah: anti depresan seperti TCA, SSRI dan lain-lain. Anti konvulsan seperti Carbamazepin, fenitoin dan lain-lain. Opioid dan lain-lain.
Dijelaskan dr Riki, prinsip pemberian terapi nyeri berdasarkan skala nyeri (visual analog scale /skala 0-10) dan berdasarkan mekanisme nyeri itu sendiri (nosiseptif atau neuropatik).
Untuk penatalaksanaan nyeri yang lebih advance bisa dilakukan tindakan pain intervention untuk membantu penegakan diagnostik sekaligus mengurangi keluhan nyeri, di bidang neurologi sendiri, tindakan intervensi nyeri yang sering dilakukan adalah facet block intervention yaitu memberikan injeksi analgetik dengan bantuan teknologi X-Ray yang canggih sebagai panduan selama prosedur tindakan dilaksanakan.
‘’ *Pada nyeri neuropatik, terapi yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki kualitas hidup pasien, apalagi nyeri neuropatik yang sudah melibatkan kerusakan jaringan saraf yang cukup berat*. Di RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru injeksi analgetik *dengan X-Ray Guidance dapat dipilih pada pengobatan nyeri yang lebih advance inilah. penggunaan alat ini membantu dokter menjangkau titik pusat nyeri dengan lebih presisi* ’’ tegas Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) Cabang Pekanbaru ini.
sumber: riaupos.co

Dokter Spesialis Saraf RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru dr Riki Sukiandra SpS
Pilihan Redaksi
IndexSemarakkan HUT ke-24, Demokrat Pekanbaru Gelar Turnamen Voli
Pagar Ditutup, Kantor DPRD Pekanbaru Dijaga Ketat TNI
Rapat Evaluasi, BK DPRD Pekanbaru Bahas Absensi Anggota Dewan
Lestarikan Budaya Melayu, LAM Pekanbaru Dukung Kebijakan Wako Soal Outer Baju Melayu
4 Bulan, Pelajar Berprestasi NASA Bakal Magang di UMRI
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Kesehatan
Payung Sekaki Tertinggi, Total 578 Kasus DBD di Pekanbaru
Rabu, 09 Juli 2025 - 16:10:00 Wib Kesehatan
7,3 Juta Peserta PBI Dinonaktifkan, Begini Tanggapan BPJS Kesehatan
Rabu, 25 Juni 2025 - 08:00:00 Wib Kesehatan
Peduli dan Cegah Kanker Serviks, Ketua TP PKK Pekanbaru Ajak Kaum Hawa Deteksi Dini
Selasa, 24 Juni 2025 - 20:12:16 Wib Kesehatan
Lonjakan DBD di Riau, 17 Orang Meninggal, Inhil Terbanyak
Jumat, 16 Mei 2025 - 08:36:17 Wib Kesehatan