Iniriau.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun 3.000 kilometer (km) jalan arteri baru selama 2020-2024, atau periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi pembangunan jalan arteri baru periode pertama Jokowi pada 2015-2019 yang mencapai 3.867 km, meski sebenarnya pada periode tersebut hanya ditargetkan 2.650 km.
“Ada 3.000 km jalan baru yang akan dibangun,” jelas Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto kepada kumparan, Sabtu (23/11).
Dia merinci, pembangunan jalan baru itu akan dilakukan pada Trans Papua rute Manokwari-Pegunungan Arfak, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang Kep. Riau dan KEK Bitung Sulawesi, akses Pelabuhan Patimban, dan Bandara Kulon Progo.
Lalu jalan juga akan dibangun di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetekkun Papua, PLBN Sei Nyamuk Kaltara, Kawasan Industri (KI) dan Pelabuhan Tanah Kuning Kaltara, kawasan pariwisata Lombok Mandalika, Likupang, serta Lingkar Danau Toba.
Kemudian terakhir pembangunan jalan dilakukan di jalan lingkar Sorong-Pelabuhan Arar Papua, penuntasan jalan Sambas-Temajuk Kalbar, Nanga Pinoh Kalbar, Tumbang Sanga Kalteng, dan Gempang-Pameu Aceh.
“Pembangunan jalan ini untuk mendukung kawasan strategis dan membuka keterisolasian,” bebernya.
Selain itu, menurut dia dalam 5 tahun masa pemerintahan Jokowi ke depan, pihaknya juga akan membangun 60.000 meter jembatan, tol sepanjang 2.500 km, dan 35.000 fly over atau underpass. Sugiyartanto menyebut, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas.