PEKANBARU-Pelatihan investigasi kecelakaan kerja penting bagi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) guna pengendalian risiko di lapangan. Sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan kerja.
Demikian diungkapkan Direktur Asosiasi Profesi Keselamatan Indonesia (APKPI), Edy Saptono dalam siaran pers. Disebutkannya, pelatihan investigasi kecelakaan penting agar mampu memahami bagaimana kronologis terjadinya kecelakaan kerja.
"Diharapkan pengendalian resiko di lapangan semakin tepat, sehingga tidak terjadi lagi kecelakaan," terangnya.
Sebelumnya, Direktur APKPI Edy Saptono ini memberikan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang digelar unit bisnis Asian Agri, yakni PT Inti Indosawit Subur (IIS). Pelatihan itu diikuti 27 peserta berasal dari PT IIS, PT Rigunas Agri Utama dan PT Tunggal Yunus Estate di kantor Kebun Buatan Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, baru baru ini.
Di kesempatan itu, dia memaparkan memahami tata cara investigasi kecelakaan yang tepat tersebut dapat menentukan penyebab dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan.
Head Sustainability & CSR Asian Agri, Welly Pardede yang dihubungi terpisah, mengatakan pihaknya terus berupaya menekan angka kecelakaan kerja seminimal mungkin, dengan terus menggelar berbagai pelatihan K3, khusus di seluruh unit bisnis di secara berkala.
“Dengan adanya pelatihan investigasi kecelakaan ini merupakan rangkaian pelengkap dari pelatihan terdahulu, antara lain HIRADC, Inspeksi dan Observasi yang efektif," katanya.
Diharapkan dengan kelengkapan pelatihan ini, para pengawas AK3U maupun P2K3 dapat melakukan investigasi kecelakaan kerja dan menentukan akar masalah dan penanganannya di masing-masing unit.
"Kecelakaan dapat diminimalkan dengan pengendalian resiko secara baik di lapangan,” kata Welly.
Ditambahkannya, peserta pelatihan adalah seluruh AK3U, berasal dari setiap kebun dan pabrik, dokter dan perawat. Peningkatan kompetensi AK3U menjadi perhatian manajemen mengingat komitmen perusahaan terhadap sustainability atau keberlanjutan.
Koordinator Safety, Putu Grhyate Yonata Aksa menegaskan, aspek K3 ini penting dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
Menurutnya, peningkatan kompetensi AK3U lebih mendalam lagi diperlukan. Sehingga AK3U dapat melakukan investigasi terhadap kecelakaan dan membuat tindakan preventif sesuai dengan akar masalah yang disimpulkan. Kecelakaan kerja pun tidak berulang kembali.
Dia juga memintakan manajemen kebun menjadi garda terdepan untuk mengawal budaya safety leadership. “Manajemen menilai pelatihan K3 adalah salah satu kegiatan perusahaan agar tercipta kesamaan persepsi dari seluruh pimpinan unit,” ungkapnya.
Sedangkan Asisten Pabrik Topaz, Sugiyana menilai melalui pelatihan ini, AK3U dan staf dapat mengetahui teknik-teknis investigasi kecelakaan, sehingga kedepannya dapat menentukan tindakan preventif dan kecelakaan tidak terjadi kembali.
Terlaksananya pelatihan investigasi kecelakaan ini akan mampu mengantisipasi permasalahan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. ***
sumber: riauterkini.com
APÂKPI Gelar Pelatihan Investigasi Kecelakaan Kerja bagi AK3U
Redaksi
Selasa, 00 0000 - 00:00:00 WIB

APÂKPI Gelar Pelatihan Investigasi Kecelakaan Kerja bagi AK3U
Pilihan Redaksi
IndexSemarakkan HUT ke-24, Demokrat Pekanbaru Gelar Turnamen Voli
Pagar Ditutup, Kantor DPRD Pekanbaru Dijaga Ketat TNI
Rapat Evaluasi, BK DPRD Pekanbaru Bahas Absensi Anggota Dewan
Lestarikan Budaya Melayu, LAM Pekanbaru Dukung Kebijakan Wako Soal Outer Baju Melayu
4 Bulan, Pelajar Berprestasi NASA Bakal Magang di UMRI
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Ekonomi
Pilih Duta Literasi Keuangan Tahun 2025, Triyoga Laksito Pastikan Pemenang Emban Tugas Khusus
Kamis, 22 Mei 2025 - 20:31:43 Wib Ekonomi
6 -12 Mei, BI Riau Gelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat Tahun 2025
Selasa, 06 Mei 2025 - 22:30:00 Wib Ekonomi
BI dan OJK Komitmen Jaga Ketahanan serta Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Jumat, 28 Maret 2025 - 17:09:31 Wib Ekonomi
Dorong Pengelolaan Wakaf Produktif di Riau, BI dan BWI Gelar Pelatihan serta Sertifikasi Nazhir Wakaf
Senin, 24 Maret 2025 - 19:40:14 Wib Ekonomi