Kelakuan Pelajar Di Tengah Wabah Corona Bikin Tepuk Jidat

Kelakuan Pelajar Di Tengah Wabah Corona Bikin Tepuk Jidat
ilustrasi corona

Iniriau.com - Sejak Senin (16/3) lalu, Pemerintah Indonesia tengah memberlakukan kebijakan Work From Home (WFH) untuk mencegah penyebaran virus corona. Dengan begitu, masyarakat bisa belajar, bekerja, beribadah serta beraktivitas di rumah.

Namun, tidak sedikit warga yang kurang memahami situasi serta kebijakan yang berlaku dan justru memanfaatkannya untuk keluar rumah bahkan liburan. Seperti beberapa kasus pelajar di berbagai daerah yang justru menghabiskan waktunya untuk bermain di warnet.

Demi menjaga penularan virus corona dan pertambahan kasus orang yang terinfeksi, Presiden Jokowi meminta agar pelajar dan siswa belajar dari rumah. Kebijakan tersebut diberlakukan selama dua minggu ke depan. Jokowi beranggapan bahwa banyak sekali platform belajar online yang dapat dilakukan oleh pelajar seperti ruangguru, zenius serta google.

"Artinya ini sudah berjalan hari ini kita mengajak agar guru bisa mengarahkan ke sana dalam dua minggu ke depan. Sehingga betul-betul belajar dari rumah bisa efektif. Kalau ini bisa efektif, saya yakin mengurangi banyak sekali mobilitas pelajar, mahasiswa dan mengurangi penyebaran COVID-19," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Bogor, Senin (16/3) lalu.
Sejumlah anak berstatus pelajar di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat didapati sedang bermain di warnet. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menemukan sebanyak lebih dari 50 anak keluar dari rumah.

"Dalam satu hari (minggu) saja telah lebih dari 50 anak sekolah yang kedapatan masih bermain di warnet," kata Kepala Satpol PP Kota Payakumbuh Devitra di Payakumbuh, Senin (23/3).

Dari banyaknya anak yang kedapatan berkeluyuran dan bermain di warnet, saat ini belum mendapatkan sanksi. Pihak Satpol PP hanya memberikan edukasi dengan harapan anak tersebut mengerti betapa bahayanya risiko penularan covid-19 atau virus corona.

"Kita juga berikan edukasi dan pemahaman kepada pemilik warnet, rental playstation dan pemilik kafe," lanjut Kepala Satpol PP.

Kejadian serupa terjadi di Jombang, sejumlah pelajar kedapatan sedang asik bermain di beberapa ruang publik seperti warung, alun-alun dan lainnya. Kegiatan razia pelajar dilakukan atas instruksi bupati guna memastikan para pelajar benar-benar belajar di rumah. Sebanyak 22 orang yang terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA tersebar di beberapa lokasi dan sudah diamankan di kantor Satpol PP Jombang.

"Jumlah siswa dan siswi yang kita amankan sebanyak 22 orang terdiri dari siswa SD, SMP dan SMA. Mereka tersebar di beberapa lokasi, ada yang di warung, ada yang di alun-alun serta di tempat tempat keramaian," ujar Kabid Ketertiban Umum dan SDA Satpol PP Jombang, Haris Aminuddin, Kamis (19/3).

Saat menetapakan kebijakan untuk siswa belajar di rumah, Jokowi juga mengungkapkan harapannya agar para siswa dan pelajar benar-benar mengindahkan keputusan tersebut. Ia mengatakan penjelasan para siswa belajar di rumah harus tetap dilakukan, agar mereka tidak memanfaatkan waktu bermain ke tempat banyak kerumunan massa.

"Tetapi jangan sampai kita harapkan, pelajar diliburkan tapi justru malah bermain ke warnet, bermain ke tempat-tempat yang banyak kerumunan orang. Saya rasa penjelasan itu harus tetap dilakukan," pungkasnya.**

Sumber: Merdeka

Berita Lainnya

Index