PEKANBARU - Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, meringkus seorang pria yang diduga memperdagangkan hewan dilindungi. Tak tanggung-tanggung, sekitar 6,5 Kilogram kulit atau sisik hewan Trenggiling berhasil disita kepolisian.
Informasi yang dirangkum dari kepolisian, pria yang diamankan tersebut diketahui berinisial TH alias Ag. Dirinya tertangkap tangan memiliki kulit satwa dilindungi Trenggiling. Pelaku dibekuk Sabtu (29/4/2017) malam kemarin.
Ini dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Johny Edisson Isir, saat dikonfirmasi media, Senin (1/5/2017) pagi. "Ada satu tersangka yang kita tahan dan masih dalam pengembangan lebih lanjut," ungkap jebolan terbaik Akpol 96 itu.
TH dibekuk di rumahnya, Jalan Soekarno Hatta Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, Riau. Dari tangan tersangka aparat menyita sekitar 6,5 kilogram kulit Trenggiling. Dia pun langsung diamankan polisi. Belum diketahui untuk apa kegunaan kulit hewan bernama latin Manis Javanica itu.
Kabarnya kulit Trenggiling memiliki nilai jual tinggi. Tak ayal bisnis tersebut begitu menggiurkan dilakoni. Namun demikian, tentunya ini dilarang keras dan melanggar undang-undang, terutama menyangkut Konservasi SDA Hayati dan ekosistemnya.
Pasca ditangkapnya TH, aparat masih melakukan pengembangan dan meminta keterangannya soal keberadaan kulit Trenggiling itu. Kasus tersebut bukan kali ini saja diungkap aparat kepolisian, karena Februari 2017, hal serupa juga dibongkar aparat Polres Bengkalis.
Ketika itu disita sekitar 89 ekor Trenggiling, baik yang masih hidup serta yang sudah mati. Melihat barang bukti yang sangat banyak, sempat mencuat dugaan kalau kulit/sisik Trenggiling dijadikan bahan pencampur Narkoba jenis Sabu. Namun dugaan ini belum sepenuhnya dapat dibuktikan polisi.
Kapolres Bengkalis, AKBP Hadi Wicaksono saat itu mengungkapkan, dugaan digunakannya sisik Trenggiling jadi pencampur Sabu sulit ditelusuri lantaran pelaku yang diamankan kala itu cuma disuruh mengantarkan oleh seseorang, alias sebagai kurir.
Merujuk dari beberapa kasus penyelundupan Trenggiling di Indonesia diketahui kalau hewan dilindungi ini bernilai jual tinggi. Trenggiling dibantai untuk diambil sisiknya diduga sebagai bahan pencampur Sabu-sabu.
Bahkan salah seorang pakar lingkungan hidup dan kesehatan Universitas Riau, Ariful Amri seperti yang dikutip dari Antaranews.com pernah mengungkapkan, sisik Trenggiling mengandung zat aktif Tramadol HCL yang merupakan partikel pengikat zat yang terdapat pada Psikotropika jenis Sabu. (goriau.com)
Polda Riau Amankan 6,5 Kilogram Sisik Satwa Trenggiling
Redaksi
Selasa, 00 0000 - 00:00:00 WIB

Ilustrasi
Pilihan Redaksi
IndexJadi Walikota, Paslon AMAn Bakal Gelar Pasar Murah Setiap Bulan
H-7 Pencoblosan, Dukungan Untuk Kemenangan AMAn Mengalir Deras
Dipasangkan Tanjak Kehormatan, LHMB Siap Menangkan Paslon AMAn
Gesa Pembangunan Infrastruktur, Paslon AMAn Bakal Sulap Rumbai Jadi Rumbai Raya
Silaturahmi dengan Pj Wali Kota Pekanbaru, Paslon INTAN Siap Beresin Utang!
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Hukum
Polisi Tangkap Bandar Sabu di Rupat Utara, Sempat Dihadang Keluarga
Jumat, 14 Maret 2025 - 21:55:39 Wib Hukum
Sudah Berkali-kali Mencuri, Residivis Curanmor di Pekanbaru Ditembak Polisi
Jumat, 14 Maret 2025 - 14:16:19 Wib Hukum
Korupsi di Bawaslu Inhu, Tiga Pejabat Divonis Penjara, Negara Rugi Rp929 Juta
Jumat, 14 Maret 2025 - 10:42:54 Wib Hukum
Gakkum Kehutanan Bongkar Peredaran Kayu Ilegal dari Suka Margasatwa Kerumutan
Kamis, 13 Maret 2025 - 19:30:13 Wib Hukum