Sekolah Akan Dibuka Bulan Juli, Orangtua Siswa Was-Was

Sekolah Akan Dibuka Bulan Juli, Orangtua Siswa Was-Was
Ilustrasi

Iniriau.com - Aktivitas belajar mengajar di sekolah bakal dibuka kembali Juli mendatang. Orang tua senang tapi waswas. Berharap Corona sudah berlalu.

Rencana dibukanya kembali aktivitas belajar mengajar di sekolah diungkapkan Plt Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Muhammad Hamid.

Kata dia, rencana ini dimungkinkan untuk sekolah di daerah-daerah yang sudah dinyatakan aman dari wabah Corona oleh Satgas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan.

“Kita merencanakan membuka sekolah mulai awal tahun pelajaran baru, sekitar pertengahan Juli. Nantinya kegiatan sekolah akan menggunakan protokol kesehatan di area institusi pendidikan yang sudah ditentukan pemerintah. Dan diwajibkan memakai masker,” ujar Hamid, Sabtu (9/5).

Nuraini_ziz gembira dengan kabar akan dibukanya kembali sekolah. Bahkan, Nuraini yang tampaknya seorang guru ini berharap, kebijakan tersebut juga berlaku di Jakarta. “Agar bisa mengajar anak-anak langsung. Aamiin,” ujarnya.
 
“Pertengahan Juli, oke... Semoga virus Covid-19 segera musnah. Aamiin,” tambah Koes_P. Bumi9802 meminta pemerintah membuka juga kampus-kampus. “Kuliah juga dong, udah boros banget nih buat beli kuota terus,” katanya.

Gimana ya di sisi lain seneng bisa ngampus lagi gak kulon, tapi diliat keadaan yang kemaren aja yang positif makin nambah dan yang tertinggi selama pandemi, kalo belum clear tapi sekolah udah pada mulai masuk takutnya makin parah. Tapi mudah-mudahaan emang sesuai rencana, corona hilang sebelum Lebaran,” ungkap Berrybirry.
 
Aaashyk_ mengingatkan, sekolah yang aktivitas belajar mengajarnya kembali normal hanya sekolah yang dinyatakan aman dan bebas Corona. Sementara sekolah yang masuk zona merah, tetap tidak ada aktivitas belajar mengajar di sekolah.

"Ayo please kerja samanya. Sekali kena Corona, meskipun ada kemungkinan sembuh, ada juga kemungkinan fungsi kerja paru-paru akan berkurang, hmm,” ujarnya.

Jeprialber mempertanyakan data sekolah yang aman dari corona. Termasuk juga kriteria sekolahnya. “Sekolah yang aman dari covid tu seperti apa?,” ujarnya. “Itu kan baru sekolahnya misal bebas Corona, muridnya ga dites dulu ? karena Corona ga mandang udah tua atau masih kecil,” tambah Rizkansyah.

Menurut Navillerac, sebaiknya pemerintah menunda membuka sekolah sampai wabah Corona bisa teratasi. “Corona belum kelar udah mau buka sekolah lagi. Mau makin parah? Kalo Corona udh bisa diatasin, baru buka sekolah dan mall gapapa,” tuturnya.
 
_AnzaraYulie mengaku belum tenang melepas anak ke sekolah di tengah pandemi Corona. Soalnya, tidak ada kepastian negara ini terbebas dari Corona. “Yang ada kita malah disuruh berdamai & hidup berdampingan dengan virus. Sebagai orang tua wajar ga sih kalo masih blom bisa tenang melepas anaknya nanti?,” ujarnya.

“Waduuhh kok udah diumumin pembukaan aja. Kelarnya belum ni covid... jangan sampe sia-sia usaha selama ini,” tambah Jennijerem.

Menurut Dean12976706 lebih baik sekolah diliburkan terutama yang KB, TK dan SD sampai tahun depan. Sampai ada solusi atau vaksin/obat Corona. “Sementara belajar di rumah saja. Untuk terapin social distancing bagi anak-anak sekolah, apalagi SD, gak mungkin akan berhasil,” tuturnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriwan meragukan koordinasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam penanganan Corona. Dia melihat ada ketidaksinkronan dalam penanganan wabah ini.

“Kalau ingin membuka sekolah di Tahun Ajaran Baru, oke itu kabar baik. Tapi datanya harus betul-betul, mana daerah yang hijau, kuning, merah,” tuturnya.

Dia menegaskan, pembukaan sekolah harus disinkronkan dengan data kasus dan penyebaran Corona di setiap daerah. Jangan sampai, ketika siswa dan guru kembali beraktivitas ternyata wilayah tersebut dalam pengawasan pandemi Corona. **

Sumber: RMco.id

Berita Lainnya

Index