Bonus Hilang Diganti Berkat, Ratusan Driver Gojek Mengadu ke DPRD Pekanbaru

Bonus Hilang Diganti Berkat, Ratusan Driver Gojek Mengadu ke DPRD Pekanbaru

Iniriau.com, PEKANBARU - Tak terima diberlakukannya program baru yang diluncurkan oleh pihak manajemen, ratusan driver GoJek Pekanbaru yang tergabung ke dalam Gerakan Gejolak Driver (Geger), mendatangi rumah wakil rakyat DPRD Pekanbaru untuk mengadukan nasib mereka, Senin (27/07). Mereka menolak diberlakukannya program baru yang diberi nama Berkat, sehingga membuat bonus yang selama ini ada menjadi hilang.

Aksi damai yang dilakukan oleh para pengemudi ojek online Gojek Pekanbaru ke gedung DPRD Pekanbaru tersebut, mendapatkan respon positif dari kalangan anggota dewan. Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, menerima langsung perwakilan driver Gojek untuk mencari solusi terbaik dari permasalahan yang terjadi. 

Dimana sebelumnya, para driver yang menjadi mitra kerja Gojek mendapatkan bonus sebesar Rp 120ribu. Lalu perlahan-lahan turun menjadi Rp 80 ribu, kemudian yang terakhir turun lagi menjadi Rp 55 ribu. 

"Sekarang ini tidak ada bonus sama sekali, yang ada program Berkat sejak satu bulan yang lalu. Kita (Driver-red) menolak program Berkat yang diadakan oleh PT Gojek Indonesia dan mengembalikan bonus yang telah diambil dari hak kami," ungkap Media selaku Wakil Ketua Geger.

Media menambahkan, program Berkat yang dikeluarkan oleh PT Gojek Indonesia sama sekali tidak menguntungkan bagi para mitra. Ia menjelaskan, untuk mendapatkan 14 poin dari jam 08.00 sampai 20.00 Wib, sebagian besar driver tidak bisa mencapainya. 

"Buat apa program berkat ada kalau statusnya tidak bisa tercapai, kalaupun tercapai itu tidak ada penambahan. Minimal 10 orderan itu sudah mencapai Rp 100 ribu, dan itu tidak ada penambahan dari kantor (GoJek)," ungkap Media.

Berdasarkan hasil pertemuan dengan DPRD Pekanbaru, Media menuturkan bahwa DPRD Pekanbaru berjanji akan menjembatani permasalahan tersebut dengan PT Gojek Indonesia. Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri menyebutkan, bahwa poin dalam mediasi dengan driver yakni adanya perubahan program yang dilakukan manajemen PT Gojek Indonesia Pekanbaru.

"Saya rasa, ini adalah permasalahan internal PT Gojek, kami akan coba jembatani ini nanti. Awalnya mereka terima bonus, namun sekarang tidak dan diganti dengan program berkat. 
Rencananya, kita akan lakukan pemanggilan terhadap menajemen PT Gojek Indonesia Cabang Pekanbaru.  Kalau bisa sebelum lebaran Idul Adha," cetus Azwendi. 

Dirinya berharap, selama masa new normal Pandemik Covid-19 masih berlangsung, para pelaku usaha diminta untuk melakukan sosialisasi terhadap setiap program atau kebijakan baru yang diambil. Pasalnya, roda perekonomian masyarakat baru mulai berangsur-angsur membaik setelah diterapkannya masa PSBB hampir 2 bulan lamanya.(Adv)

Berita Lainnya

Index