Iniriau.com, Pekanbaru - PT Arara Abadi sebagai unit usaha Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas beserta mitra pemasok PT Perawang Sukses Perkasa Industri (PSPI) Distrik Petapahan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, terus melakukan pembinaan masyarakat petani di wilayah sekitar operasi mereka.
Diantaranya, mengolah lahan pertanian tanpa bakar. Kegiatan pembinaan yang sudah berjalan sejak 2016 lalu itu, kini sudah memperlihatkan hasil. Masyarakat hasil binaan PT Arara Abadi itu pun sudah meninggalkan cara-cara lama dengan melibatkan Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) APP Sinar Mas.
Wagyo (59), peserta penerima bantuan sekaligus juga ketua peternakan sapi program DMPA yang sudah 15 tahun berdomisili di Desa Batu Gajah menyatakan, telah banyak merasakan manfaatnya, baik dari sisi kualitas pertanian mau pum hasil panen.
"Pada tahun 2016, perusahaan memberikan motivasi dan pemahaman kepada kami agar dalam membersihkan lahan tanpa membakar melalui program DMPA untuk masyarakat Batu Gajah. Diantaranya bidang pertanian tanaman cabai dan peternakan sapi. Jadi saya kebagian peternakan sapi," kata Wagyo, Selasa (30/3/21).
Dari satu sapi itu awalnya, selama 5 tahun, Wagyo kini sudah mempunyai 4 ekor sapi. Selain itu, PT Arara Abadi juga memberikan bantuan kemitraan bergulir 6 ekor sapi untuk enam kepala keluarga lainnya. Setelah diternak dipelihara, sapi tersebut berkembang sudah menjadi 47 Ekor untuk 13 kepala keluarga.
"Masing-masing kepala keluarga yang dapat 3 sampai 4 ekor sapi," ungkap Wagyo.
Menurut Wagyo, jika diambil rata-rata, harga sapi saat ini sekitar Rp15 juta perekor, maka nilai assetnya sudah mencapai sekitar lebih kurang Rp700 juta lebih.
"Untuk pakan ternak, kami tak mengalami kesulitan. Karena kami bermitra dengan perusahaan untuk izin mengambil pakan ternak di kawasan Hutan Tanaman Industri perusahaan, sekaligus juga kami ikut berpatroli dikawasan HTI jika ada api," ujar Wagyo lagi.
Wagyo juga menyatakan, petani ternak juga memanfatkan kotoran sapi menjadi pupuk kandang. Pupuk itu digunakan untuk tanaman pertanian dan perkebunan maupun perkebunan cabe dan sayuran milik petani masyarakat di Batu Gajah.
Ditempat terpisah Agus (48), salah satu penerima program kemitraan DMPA bidang holtikulura pertanian cabe, juga ikut berbagi pengalaman. Menurutnya, dari hasil program DMPA dengan seperempat hektat lahan dia kelola, hasil pertania untuk pertanian cabe, mampu menghasilkan dari panen Rp110 juta perpertahun.
”Dengan modal 4000-4500 batang bibit senilai Rp15 juta, dimasa 4 bulan saya bertani cabe, saya bisa mendapatkan Rp80-100 juta pertahun. Dan itu belum maksimal saya lakukan dalam 1 tahun. Karena Desa Batu Gajah ini, tanahnya agak berpasir ditambah lagi faktor cuaca, maka untuk menyelinginya, saya tanami sayur-sayuran, tanaman kacang-kacangan dan tanaman buah," papar Agus.
Menurut Agus lagi, dari hasil tersebut sebagian ditabung, sebagian lagi menjadi modal untuk menambah asset usaha berupa lahan, kebun dan kolam ikan.
"Alhamdulillah setelah 5 tahun saya ikut program bantuan kemitraan DMPA dari perusahaan,b awalnya saya mengambil paket pertanian cabe dengan cara membuka lahan tanpa bakar. Kini, asset saya saat ini sudah bertambah senilai Rp600 juta dari hasil pengembangan tanam cabe program DMPA Perusahaan tersebut," papar Agus.
Sementara Juru bicara/Humas PT Arara Abadi-APP Sinar Mas Regional Riau, Nurul Huda, didampingi SSD Head Perusahaan Partner Pemasok APP Sinar Mas, Jos Rinaldi menjelaskan, bahwa program DMPA PT AA-APP Sinar Mas bersama salah satu mitra pemasoknya yaitu PT PSPI Distrik Petapahan bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat, terutama yang berada disekitar operasional perusahaan untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
"Selain memberikan pengetahuan kepada masyarakat juga mendukung masyarakat dalam mengelola lahan milik mereka dengan metode agroforestry, yakni bercocok tanam tumpangsari hortikultura (sayur dan buah), tanaman pangan, peternakan, perikanan dan alat tangkap, serta membuat tanaman industri kecil untuk olahan pangan," jelas Nurul.
"DMPA juga memberikan pelatihan kewirausahaan dan pelestarian tanaman herbal kepada masyarakat lokal disekitar areal konsesi APP Sinar Mas dan mitra di Regional Riau, khususnya untuk perempuan dapat memanfaatkan berbagi tanaman herbal, ujar Nurul lagi.
Program DMPA APP Sinar Mas sendiri terbagi menjadi 6 pilar utama. Yakni pemberdayaan ekonomi masyarakat, pemetaan sumber daya secara partisipatif, transfer teknologi, perlindungan dan pengawasan kawasan hutan, serta pencegahan maupun penyelesaian konflik.**