Iniriau.com, Tembilahan - Dalam kunjungannya ke Kabupaten Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu Rabu (14/07), Ketua TP PKK Provinsi Riau, Hj. Misnarni Syamsuar memberi banyak masukan dan saran kepada pelaku UMKM dan industri ekonomi kreatif, agar memanfaatkan peluang pasar online untuk memasarkan produk mereka di masa pandemi covid-19 ini.
Ini disampaikannya menjawab keluhan salah seorang pelaku UMKM yang mengaku kesulitan memasarkan produk mereka sejak pandemi covid-19.
"Hasil produk kami tak ada yang membeli bu. Dulu sebum pandemi cukup banyak permintaan, " ujar Nurlela, UMKM di Tembilahan, Inhil.
Bu Mis, panggilan akrab ketua TP PKK ini pun memotivasi pelaku UMKM yang hadir di Gedung Dekranasda, Jalan M. Boya Kota Tembilahan, agar tidak mudah menyerah.
Pelaku usaha ekonomi kreatif dan UMKM, sebut Misnarni bisa memanfaatkan teknologi informasi yang sedang berkembang pesat saat ini. Yakni dengan memanfaatkan media sosial dan penjualan online, untuk pengembangan pasar.
Sebab kalau hanya mengandalkan pasar offline, dikuatirkan kurang berkembang karena di masa pandemi covid-19 ini orang lebih banyak diam di rumah sesuai anjuran Protokol Kesehatan.
"Sektor UMKM dan ekonomi kreatif harus bisa beradaptasi dengan kemajuan tehnologi dan juga situasi saat ini. Sekarang orang lebih banyak di rumah dan membatasi mobilitas di luar untuk mengurangi pemaparan covid-19. Ayo manfaatkan peluang pasar online yang sedang berkembang pesat. Promosikan produk ibu-ibu di medsos dan buka penjualan toko online atau onlinshop yang sekarang sedang viral. Ini cara UMKM bertahan, sekaligus membantu pemerintah menggairahkan ekonomi dimasa pandemi ini," ujar Misnarni di hadapan pelaku UMKM dan anggota TP PKK Inhil.
Pasar online menurut Misnarni memberi banyak kemudahan bagi pelaku UMKM karena dapat diakses kapan dan dimanapun. Apa lagi jumlah pengguna internet di Riau cukup tinggi, sehingga peluang padar sangat terbuka lebar. Istri Gubernur Riau ini meminta dinas terkait memberi pelatihan dan pembinaan bagaimana memanfaatkan pasar online kepada anggota TP PKK Inhil dan juga pelaku industri kreatif dan UMKM.
Dalam kesempatan kunjungan nya, Misnarni memuji motif kelapa dalam kain batik TP PKK Inhil, karena menggambarkan kearifan lokal Kabupaten Inhil sebagai penghasil kelapa terbesar.
“Untuk motif batik sudah sangat bagus, apalagi ada khas corak kelapanya, tinggal ditingkatkan lagi promosi penjualannya,” ucap Ketua TP PKK Provinsi Riau, Misnarni.
Pada hari kedua, Ketua TP PKK Provinsi Riau melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Inhu, yakni ke Rumah Batik Omah Gedeg di Jalan Datuk Sarimin Kelurahan Sekip Hulu Kecamatan Rengat. Di sini, istri gubernur Riau Misnarni menyaksikan langsung pembuatan batik tulis menggunakan canting di atas kain, dengan motif batik khas Indragiri Hulu yang memiliki beragam motif yang sudah bersertifikat HAKI. Salah satunya motif Seroja.
Selain Batik, IKM yg ada di Indragiri Hulu juga dibina melalui Program TUAH-IKM, yang mana program ini merupakan giat inovatif dari Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indragiri Hulu.
TUAH-IKM secara solutif menyelesaikan permasalahan yg dihadapi oleh pelaku IKM, mulai dari perizinan, manajemen keuangan, bahan baku, kemasan, perlindungan HAKI, promosi dan pemasaran, terutama terhadap produk olahan pangan seperti kue bawang, bolu berendam, dodol kedondong, madu alam inhu, serbuk jahe merah dan lainnya serta produk kerajinan seperti tanjak, piring lidi sawit, kaligrafi, rak dan pot bunga.
Ketua TP PKK berpesan agar seluruh komponen PKK dapat bekerjasama dengan instansi terkait dalam membantu UMKM dan industri kreatif mempromosikan hasil usaha masyarakat. Lagi-lagi, ia menyarakan promosi lewat media sosial dan penjualan toko online yang dinilai cukup efektif untuk meningkatkan penjualan.
“Kita harus kreatif dan inovatif di masa pandemi ini, dan harus bisa membuat terobosan baru untuk bertahan. Kalau sulit jualan langsung, ibu-ibu bisa jualan online. Promosikan produk ibu-ibu di medsos. Kalau perlu berkolaborasi dengan mereka yang paham tehnologi dan trik berdagang online, pelajari caranya. Yang penting kita semua harus bisa bangkit di masa pandemi ini, " tutup H. Misnarni Syamsuar.**