iniriau.com, PEKANBARU - Penyebab kematian Harimau Sumatera yang ditemukan mati Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, terungkap. Setelah tim medis BBKSDA Riau selesai melakasakan nekropsi, terungkap penyebab kematian satwa dilindungi itu karena beberapa faktor.
"Setelah dilakukan neukropsi dan pemeriksaan secara patologi anatomi, penyebab kematian satwa dilindungi tersebut diduga karena dehidrasi berat, kekurangan nutrisi, serta infeksi pada kaki depan sebelah kiri," terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar KSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara, Rabu (20/10/2021).
Tim medis lebih kurang 3 jam membedah satwa tersebut di klinik satwa BBKSDA Riau, Minggu (17/10/2021) lalu. Bedah bangkai harimau sumatera ini dipimpin oleh drh Danang.
"Harimau yang ditemukan itu berjenis kelamin betina, berumur sekitar 4 atau 5 tahun masih remaja dan belum pernah melahirkan. Panjang tubuh 190 cm, badan 103 cm, tinggi badan 91 cm, lingkar dada 86 cm dan panjang ekor 74 cm." jelas Fifin.
Diperkirakan hewan buas langka ini terjerat lebih dari 5 hari dan sudah mati kurang dari 24 jam sebelum ditemukan.**