LAM Bentuk Polisi Adat, Datuk Syahril: Kita Namakan Perisai Negeri

PEKANBARU - Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau sebentar lagi akan melaunching Polisi Adat Melayu Riau. Oleh LAM polisi adat itu dinamakan Perisai Negeri.

Tentang pembentukan Perisai Negeri ini dikatakan Ketua LAM Riau, Datuk Syahril Abu Bakar , Rabu, 8 November 2017, Kantor LAM Riau, dijalan Diponegoro, Pekanbaru.

Menurut Datuk Syahril, saat ini sudah ada sebanyak 50 orang Perisai Negeri. Dan kedepannya akan bertambah.

" Kedepannya LAM Riau juga akan membentuk polisi adat di seluruh kabupaten/kota di Riau. Pertama ini polisi adat yang akan dibentuk adalah kabupaten Kepulauan Meranti," kata Datuk Syahril.

Selama ini, ungkap Datuk Syahril, LAM Riau belum ada yang memproses jika terjadi pelanggaran adat. Dengan adanya Perisai Negeri pelanggaran adat akan diproses.

"LAM Riau segera akan menfungsikan polisi adat dengan tugas menjaga adat istiadat Melayu serta peraturan-peraturan adat dan hukum adat.

Saat ditanya apa beda Polisi Adat dengan Hulubalang dan Laskar, Datuk Syahril Abu Bakar mengatakan, Hulubalang dan Laskar itu orientasinya lebih banyak dibidang pertahanan, seperti dulu zaman peperangan, Hulubalang dan Laskar dulunya adalah pengawal sultan- sultan kerajaan.

Polisi Adat Melayu ini tugasnya menegakkan aturan di masyarakat, bukan untuk berperang.

Saat ditanya bagaimana sistem gaji di polisi adat, Datuk Syahril yang juga menjabat Ketua PMI Provinsi Riau mengatakan, untuk sementara sifatnya masih sukarelawan.

Pada kesempatan itu, Datuk Syahril mengungkapkan, kedepannya LAM Riau akan mengajak perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Provinsi Riau untuk berkomitmen mempekerjakan 70 persen bekerja tempatan dan 30 persen luar tempatan.

"Yah, tentu dengan syarat tenaga kita siap dan profesional, terlatih," ujarnya. (rima)