iniriau.com, PEKANBARU - Prihatin dengan sistem penerimaan pelajar SMA, Puluhan massa dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LLMB) Pekanbaru gelar aksi demo di Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau.
Aksi ini dilakukan karena massa LLMB menyuarakan keprihatinan atas sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pelajar SMA di yang dianggap amburadul. Dalam aksi ini massa LLMB membentangkan spanduk, meminta kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Riau M Job Kurniawan, agar Kabid SMA yang juga Ketua Penerimaan Pelajar Didik Baru (PPDB) Online, Aristo, dicopot dari jabatannya.
"Kami Lembaga Laskar Melayu Bersatu menyatakan sikap kepada Dinas Pendidikan Provinsi Riau, untuk memecat Aristo dari jabatannya sebagai Kabid SMA Disdik Riau," kata Panglima Muda DPD LLMB Pekanbaru Datuk Muhammad Uzer, Kamis (8/9/22).
Alasan LLMB meminta Aristo dicopot dari jabatannya, karena adanya pelanggaran Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang Juknis Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2021/2022.
Menurut Pendemo, saat ini banyak masyarakat terpaksa harus putus sekolah akibat tak bisa bersekolah. Adanya permainan oknum tertentu yang meloloskan siswa, yang justru secara zonasi lebih jauh dari siswa yang gagal masuk.
Selain itu, pendemo juga meminta kepada Pit Kepala Disdik Riau mencopot Kepala SMAN 1 Wan Rosita, Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Pekanbaru, Eimi Gurita.
Adanya dugaan pelanggaran dalam ketentuan dalam penerimaan siswa di sekolah yang dipimpinnya juga menjadi alasan.
Kemudian, massa LLMB juga menuntut agar masyarakat miskin dan anak yatim untuk memperoleh pendidikan yang layak, sesuai denga sekolah yang ditujunya sesuai dengan proses PPDB Tahun Pelajaran 2022/2023 yang tidak terjaring yang memiliki bukti daftar sesuai dengan sekolah yang ditujunya.